“I’m not ready to make nice,” – Dixie Chicks, Not Ready to Make Nice
Pinterpolitik.com
Kita tuh sekarang-sekarang ini sepertinya lagi hati-hati banget ya kalau ngomongin agama. Perkara-perkara macam penistaan agama atau penistaan ulama kerap kali keluar dengan mudah kalau ada orang yang berani berbicara terkait dengan agama.
Ternyata ada juga yang berani ngomongin perkara itu, yaitu Menteri Agama Fachrul Razi. Eh, tapi dia ini kan Menteri Agama, jadi ya sebenarnya memang sudah menjadi domain-nya untuk ngomongin hal-hal semacam itu.
Nah, baru-baru ini Pak Menag ini punya pernyataan khusus nih, jadi sosok berlatar militer ini mewacanakan larangan penggunaan cadar kalau mau masuk ke dalam instansi pemerintahan.
Kalau kata Pak Fachrul Razi, ada perkara keamanan yang jadi kekhawatiran kalau wajah orang tak terlihat jelas saat masuk kantor pemerintahan memakai cadar. Kasus yang menimpa Pak Wiranto jadi salah satu refleksi bagi Pak Fachrul untuk memunculkan wacana itu.
Memang sih, Pak Fachrul tidak benar-benar bilang dirinya akan melarang cadar sepenuhnya. Mantan wakil panglima TNI cuma bilang bahwa dia mendengar bahwa nanti kemungkinan orang yang masuk ke dalam kantor pemerintahan, wajahnya harus terlihat jelas.
Tapi nih, yang begini-begini sebenarnya isu yang lumayan sensitif, bahkan untuk ukuran menteri agama sekalipun. Sangat mungkin jadi ada yang memelintir ucapan Pak Fachrul atau bereaksi keras duluan sebelum melihat konteksnya secara utuh.
Belum lagi, nanti ada juga yang mengungkit latar belakang Pak Fachrul yang tidak berasal dari ormas Islam atau punya latar belakang ulama. Wah, pokoknya, perkara-perkara semacam ini memang sangat sensitif dan rentan memicu sikap reaktif dari kelompok tertentu.
Kita tuh udah sering banget dipertontonkan sikap reaktif karena bahasan sensitif macam agama. Dari aksi lapor dengan pasal penistaan agama, hingga aksi yang berjalan selama berepisode-episode, jadi risiko yang kerap muncul dari isu semacam itu.
Dari hal itu, Pak Fachrul ini siap gak ya kalau harus menghadapi sikap reaktif semacam itu? Siap gak ya kalau Pak Fachrul kalau harus didemo secara berjilid-jilid oleh kelompok tertentu?
Hmmm, mungkin untuk tokoh sekaliber Pak Fachrul, risiko itu mungkin sudah terkalkulasi. Jadi ya mungkin aja beliau siap-siap aja untuk didemo.
Nah, di luar itu, perkara aturan ini sebenarnya juga harus ditelusuri lebih jauh. Kalau memang jadi, siapa sih yang mau buat aturan larangan cadar di instansi pemerintahan itu? Apa Kementerian Agama punya wewenang untuk buat aturan semacam itu?
Lebih jauh, pertanyaan juga akan terlontar soal hak pribadi nih. Bukankah pakaian termasuk cadar itu adalah hak individu? Terus ya, kalau aturan itu benar-benar terealisasi aturan soal pakaian atau hak pribadi lain apa yang mungkin dibikin oleh negara? (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.