“Ketika kalah dalam debat, fitnah menjadi alat bagi pecundang.” ~Socrates
PinterPolitik.com
[dropcap]F[/dropcap]itnah dan hoaks menjadi dagangan yang laris menjelang pemilu. Sebagian manusia seperti diberikan anugerah berupa pol apikir luar biasa untuk menciptakan bahan-bahan bergosip. Isu-isu menyebar bagai debu di udara, yang kemudian membuat demokrasi menjadi terbatuk-batuk.
Uhuk, uhuk, batuk Pak Aji? Wkwkwk.
Kalau kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Hoaks itu anti-kemanusiaan, sebuah tembok tebal yang menutup kebenaran dan membunuh peradaban. Padahal politik itu kan harusnya membangun peradaban dan memerdekan manusia Indonesia. Tapi kenapa politik itu jadi identik dengan hoaks dan fitnah?
Ngomong-ngomong, kalian pernah nggak difitnah dengan berita hoaks? Digosipin bau mulut biar dijauhin gebetan misalnya. Atau difitnah tukang selingkuh, padahal pacar aja nggak punya. Ehh tahan, Sahabat! Kok saya malah curhat pengalaman pribadi ya. Wkwkwk.
Pada intinya, hoaks atau fitnah itu nyebelin banget. Kadang bisa bikin susah tidur. Karena bagaimanapun, gambaran orang tentang diri kita tuh cukup penting dalam pergaulan.
Nah, soal dunia per-hoaks-an, PDIP udah berpengalaman banget nih. Pak Hasto sendiri yang bilang, kalau PDIP menjadi partai yang paling sering diterpa fitnah dan hoaks. Bolehlah kita dengarkan sedikit tips dan wejangan untuk menangkal fitnah-fitnah menjerumuskan.
Hayo tebak-tebakan, partai-partai apa yang suka jadi korban hoaks? Share on XTips super spektakuler dilontarkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputi. Caranya doi gampang banget gaes. Balaslah hoaks dengan senyuman. Asoyy…
Hmm, tapi mohon maap nih, itu Bu Mega lagi difitnah atau lagi dipuji sih? Kok malah disenyumin? Gitu doang mah nggak kapok atuh. Atau mungkin maksudnya bibir senyum, mata melotot, sambil ngasih surat somasi kali ya? Hehehe.
Megawati menjamin, kalau pihaknya tidak ahli mengungkap keburukan orang lain dan sekali-sekali tidak akan pernah mengambil keuntungan dari yang namanya fitnah dan hoaks.
Uwuwuwuw, cucok deh. Tapi yakin nih nggak akan ada pihaknya yang nakal? Siapa tahu gitu kan iseng-iseng berhadiah bikin hoaks untuk menjatuhkan lawan politiknya. Siapa tahu loh ya. Kalau ada yang kayak gitu tolong bantu sentil ya, biar nggak kebiasaan.
Ohh ya, terus kalau nggak suka mengungkapkan keburukan orang lain, debat politik mau diisi sama apa? Bukannya kebanyakan isinya nganu? Eaaakkk… (E36)