“Mereka yang tidak ingin meniru sesuatu, tidak menghasilkan apa-apa.”
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]osok Megawati Soekarnoputri memang melegenda sebagai putri dari founding father Republik Indonesia, Soekarno.
Selain itu, Megawati memiliki rekam jejak sebagai Ketua Umum Partai Politik yang cukup awet. Bukan karena PDI Perjuangan krisis kader, tapi karena Megawati masih nyaman dan dijagokan terus menerus. Ini sih nyindir halus aja, weleeeh weleeeh.
Apalagi sosok Megawati semakin melejit, saat menduduki singgasana Presiden seperti ayahnya. Tak ayal dari jejak langkahnya, Megawati acapkali dijadikan sebagai figur panutan yang tak tergantikan, apalagi untuk PDI Perjuangan, weleeeeh weleeeeh.
Tapi siapa percaya bila Megawati juga dijadikan panutan oleh Prabowo Subianto? Hmmm, walaupun dulu sempat dikecewakan gara – gara PDIP ga jadi usung Prabowo sebagai calon Presiden di 2014, tapi gapapa lah.
Uhuuukkk uhuuukkk, perjanjian Batu Tulis hanya janji – janji manis untuk Prabowo, weeleeeeh weleeeeh.
Yang sudah berlalu biarlah berlalu, kalau mengingat sejarah dari Megawati, ia sudah dua kali tumbang dalam pertarungan politik, yaitu pada tahun 2004 dan 2009. Tapi yang mengejutkan, di 2014 Megawati tak lagi egois. Ia mengesampingkan ambisi politiknya demi mengusung kadernya sendiri, yaitu Jokowi sebagai Capres.
Wedeeeww, kok bisa sih Megawati merelakan kursi Capres kepada kadernya? Terus Megawati mau jadi apa dong? Mau belajar jadi The King Maker ya? Weleeeeh weleeeh. Eetttt, terbuktikan akhirnya Pilpres 2014 sukses dimenangkan PDIP.
Berhubung Megawati itu adalah panutannya Prabowo, Prabowo pun tak mau ketinggalan dan akan menyontek jejak dari Megawati. Apalagi keduanya punya banyak kesamaan, khususnya sama – sama dua kali kalah di Pilpres, weleeeeh weleeeh, pukkk pukkkk.
Nah sebentar lagi kan Pilpres 2019 dimulai, bagi Prabowo sih bukan cuma kontestasi politik aja, tapi ajang pembuktian seberapa loyalkah Prabowo kepada Megawati.
Kalau Prabowo mau membuktikannya, ia cukup membuang egonya untuk tidak maju sebagai Capres di 2019 dan mencalonkan kader Partai Gerindra. Alhasil, Prabowo dan Megawati akan beradu strategi memenangkan kadernya.
Tapi itu juga kalau calon dari Prabowo menang, tapi kayaknya sih calonnya Megawati yang berpeluang, soalnya kekuatan petahana masih kental, weleeeeh weleeeh.
Prabowo, masih mau jadikan Megawati panutan? (Z19)