Site icon PinterPolitik.com

Megawati, Ketum PDIP Sepanjang Masa?

Megawati, Ketum PDIP Sepanjang Masa?

(Foto: Medan Inside)

“Orang-orang menghormati mereka yang yakin dengan apa yang mereka inginkan.” — Anna Wintour


PinterPolitik.com

Gerakan feminisme di Indonesia pastinya bangga banget nih sama sosok Megawati Soekarnoputri. Gimana nggak bangga coba, dia satu-satunya perempuan yang pernah menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

Labih dari itu, selama 21 tahun dia juga terus menjabat sebagai Ketua Umum PDIP. Hmm. Berarti gerakan “Indonesia tanpa feminis” nggak pernah pilih PDIP karena ada tokoh Ibu Megawati kali ya. Hehehe.

Nah, menariknya di tahun 2010 dan 2015, Megawati terpilih sebagai ketua partai secara aklamasi atau tanpa pemungutan suara. Mantul alias mantap betul banget nggak tuh support system-nya si ibu. Dalam dua tahun berturut-turut anggota partai langsung memberi dukungan.

Rumor-rumor yang ada belakangan ini juga bilang kalau di periode selanjutnya, si Ibu Megawati bakal terus lanjut jadi Ketua Umum PDIP secara aklamasi lagi nih. Wiihhh.

Soal pesona kepemimpinannya Megawati nggak perlu diragukan lagi lah kalau gini ceritanya. Tapi, pesonanya itu natural kan ya bu, bukan pake skin care Korea kan? Upss.

Tapi, heran nggak sih, kok bisa ya selama 4 periode Megawati nggak turun-turun dari puncak PDIP? Mau dong aku dikasih tips and trick-nya.

Ehh, tapi ternyata Megawati juga sempat klaim kalau dia sudah sekian lama berharap diganti dari posisinya.

Ah. Si ibu nggak usah pasif agresif gitu lah. Hehehe.

Melihat sosok Ibu Megawati ini tuh mengingatkanku sama tokoh Miranda Prieistly dalam film The Devil Wears Prada yang rilis tahun 2006. Kalian yang suka fashion pasti pernah deh nonton film ini.

Garis besarnya tuh si Miranda Priestly adalah seorang tua yang sudah bertahun-tahun menjabat sebagai Pemimpin Redaksi di sebuah majalah fashion. Namun, saat Direktur perusahaan mencoba untuk mengganti Miranda dengan kandidat yang lebih muda, diam-diam Miranda menyingkirkan kandidat tersebut, sehingga dia nggak jadi dilengserkan dari jabatannya.

Kalau nanti Megawati bisa terpilih lagi secara aklamasi di periode selanjutnya, apa mungkin rahasia keberhasilannya dalam mempertahankan posisinya mirip dengan si Miranda Priestly kali ya? Demi mempertahankan posisinya, Megawati secara halus bisa menyingkirkan orang tertentu dan membuat anggota partai terus mendukung dirinya. Eh.

Tapi nggak tahu juga deh. Tanyakan pada rumput yang bergoyang. Hehe. (R50)

Exit mobile version