“Isinya laporan tersebut dalam kaitan pidato di acara HUT PDI-P melalui televisi,” ujar Rikwanto
pinterpolitik.com – Rabu, 25 Januari 2017.
JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dilaporkan ke Bareskrim Polri atas tuduhan menodai agama. Berdasarkan surat tanda lampiran polisi, Megawati dilaporkan oleh Humas LSM Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama, Baharuzaman, pada Senin (23/1)
Mabes Polri menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan seseorang bernama Baharuzaman yang melaporkan Megawati Soekarnoputri. Laporan yang diterima Bareskrim Polri dengan Nomor LP/79/I/2017/Bareskrim dalam kaitan dugaan tindak pidana penodaan agama itu dibuat pada Senin (23/1) kemarin.
“Isi laporan tersebut dalam kaitan pidato (Megawati) di acara HUT (Hari Uang Tahun) PDIP ke-44 yang dilihat pelapor melalui televisi. Jadi pelapor ini berasal dari Humas LSM (lembaga swadaya masyarakat) Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama,” kata Kabiro Pemas Polri, Brigjen Rikwanto di Jakarta, Selasa (24/1)
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto , pelapor menganggap isi ceramah Megawati saat itu mengandung unsur penodaan agama.
“Isinya laporan tersebut dalam kaitan pidato di acara HUT PDI-P melalui televisi,” ujar Rikwanto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/1)
Pernyataan yang dianggap menodai agama, yaitu, “Para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan diri mereka sebagai pembawa ‘self fulfilling propechy’, para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana. Padahal, notabene mereka sendiri tentu belum pernah melihatnya.”
Belum diketahui apakah laporan Baharuzaman merupakan tindak lanjut gertakan pemimpin FPI, Rizieq Shihab, untuk melaporkan Megawati. Menurut Rizieq, megawati telah menodai agama dalam ceramahnya saat peringatan HUT ke-44 PDI Perjuangan beberapa waktu lalu.
Saat itu, Rizieq mengaku telah menonton pidato Megawati hingga 10 kali sehingga meyakini bahwa pidato tersebut mengandung unsur penistaan agama dan bangsa. Namun Rizieq bersedia meminta maaf jika memang salah paham terhadap pidato Megawati tersebut. Namun, Megawati, menurut dia, juga harus mengklarifikasi isi pidatonya jika memang salah ucap.
“Alangkah baiknya kalau itu didialogkan secara kekeluargaan,” ujar Rizieq. (Berita/A15)