“Manusia berhak memperbaiki dirinya dari kejahatan yang sebenarnya terselip diantara kebajikan yang dipunyainya.” ~ Adolf Hitler
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]omisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang gencar sekali mencyduuuukkk para koruptor yang selalu saja menggerogoti uang negara.
Namun, kini koruptor bisa bernapas lega sementara waktu karena mendapatkan bala bantuan dari Pemerintah, khususnya Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenpolhukam).
Tapi yang dibela itu bukan sembarangan koruptor, kalau mau dibela Pemerintah, koruptor itu harus maju dulu sebagai Calon Kepala Daerah baru deh bisa dibelain.
Apalagi sekarang, bala bantuan sudah semakin bertambah, kemaren kan memang dibelain Menkopolhukam Wiranto yang meminta KPK menunda proses hukum para calon kepala daerah yang terjerat korupsi. Ya mau ga mau dengerin aja dulu, walaupun akhirnya KPK punya jalan perjuangannya sendiri.
Lagian apa – apaan Pemerintah mau intervensi proses hukum, hadeuuuhh, kayak ga ada kerjaan lagi aja deh, wadezzzziiigggg. Pemerintah ini sebenernya maunya apa sih ga jelas, katanya mau berantas koruptor tapi malah lembek begini, weleeeeh weleeeeeh.
Selain Wiranto, ternyata ehhh ternyata adalagi coba yang mau bantu para calon kelapa daerah yang terjerat kasus korupsi. Dia adalah Masinton Pasaribu, politikus PDI Perjuangan yang justru malah ngotot nyerang KPK.
Apa salahnya KPK coba? Hadeuuuhhh. Serba salah emang kalau jadi komisioner KPK. Giliran ga ada kasus, KPK dikritik ga becus lah nangkep koruptor atau apalah. Nah, giliran sekarang lagi aktif – aktifnya, ehhhh KPK kena juga, ngapain sih gembar – gembor kek “kaleng rombeng” aja, weleeeeh weleeeeh.
Ga ngerti kan bisa begini? Ahhh syudahlaahhh. Serba salah emang kalau jadi KPK, mau pasif salah, mau terlalu aktif juga salah. Apalah daya, KPK tak punya daya mengkritik, selalu jadi objek kritik. Heuuuuhhh!
Alhasil, ujung – ujungnya, KPK harus memaklumi semua kritik yang datang pada lembaganya. Kalau dilihat secara logika nih, sekarang KPK nangkepin koruptor banyak, otomatis publikasi juga masif kan?
Kalau jadi kisruh begini banyak koruptor yang ditangkep, kok malah nyalahin KPK ya? Bukannya emang tugasnya nangkepin koruptor? Gagal paham nih ah elahhhh, weleeeh weleeeh.
Mungkin Masinton kritik KPK kayak kaleng rombeng itu takut perannya tersaingi kali ya, hmmmm. Tenang, Masinton tetap bisa kok jadi kaleng rombeng, weleeeh weleeeh. (Z19)