“I think that as I continue to write, my writing I hope will become more controversial and more provocative.” – Christopher Darden, American lawyer
PinterPolitik.com
Berkicau adalah napas bagi Denny Siregar.
Kicauan Denny Siregar pun selalu kontroversial. Publik pun kadang dibuat bingung, sebenarnya posisi politik Denny Siregar ini terletak di mana.
Status pekerjaan Denny ini sebenarnya sering dipertanyakan kredibilitasnya. Denny menyebut dirinya seorang penulis. Namun stance-nya itu sama sekali tidak jelas. Apa yang Denny tulis lebih mengundang kontroversi dibanding mengandung substansi.
Bagaimana ada substansi, jika memang ditujukan untuk mencari sensasi semata. Seperti kicauannya mengenai kapan Novel Baswedan akan mundur setelah terpilihnya Firli sebagai Ketua KPK.
Kicauan Denny pun direspons oleh Dahnil Anzar Simanjutak. Dahnil menyatakan bahwa Denny tak punya hati dan dungu, berani menghina Novel yang mendedikasikan hidupnya untuk memberantas korupsi. Humanity in Denny not found.
Gak heran, Denny ini memang pro dengan UU KPK yang sudah disahkan. Bisa dilihat dari kicauannya di berbagai media sosial. Denny juga kerap menarik sensasi dengan istilah “kadal gurun” yang ditujukan pada kelompok tertentu.
Denny juga pernah menggoreng isu Talibanisasi internal di KPK, yang sebenarnya menggelikan. Denny harusnya malu menyebut diri sebagai influencer politik. Isu micin seperti ini apa sih politiknya, lebih seperti konspirasi kelas teri.
Nah, saat ini dia sedang buron karena memojokkan mentalitas dan kapasitas intelektual anak-anak STM yang ikut demo kemarin. Agaknya, Denny hanya mencomot bagian jeleknya saja. Inilah yang memancing kemarahan netizen.
Keahlian para buzzer seperti Denny ini kalo bukan sensasi lalu apa?
Posisi politik yang tidak jelas, kalimat provokatif yang minim substansi untuk mencari sensasi agaknya menjadi deskripsi yang tepat untuk menggambarkan Denny Siregar.
Selain itu, belakangan ini, Denny Siregar juga kembali jadi buruan netizen akibat tingkahnya di media sosial. Buzzer mitra rezim ini sempat mencuit kabar tentang ambulans berisi batu milik demonstran yang diamankan polisi.
Tahu apa kabar berikutnya dari cuitan sang mitra rezim ini? Berita itu dipastikan kabar bohong karena kepolisian sendiri telah mengakui kesalahan.
Nah, kalau seperti ini, masih percaya Denny Siregar? Sepertinya orang seperti dia ini memang hanya manggut-manggut saja untuk memuja junjungannya, meski harus menyebar kabar bohong.
Ya sudahlah, semoga buzzer semacam Denny Siregar ini bisa belajar kalau mau membebek pada rezim, jangan pakai kabar bohonglah. Eh, tapi kalau orang seperti dia bisa diproses dengan UU ITE gak ya karena menyebar hoaks? (M52)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.