HomeTerkiniMasa Tenang, Jangan Ribut

Masa Tenang, Jangan Ribut

Presiden Jokowi berkata: “Ya, yang namanya hari tenang semuanya harus tenang, jangan sampai ada percikan ribut-ribut sekecil apa pun. Namanya saja hari tenang, ya semuanya harus tenang.”


pinterpolitik.com

AMBON – Masa tenang menghadapi pemilihan kepala daerah secara serentak di 101 daerah dijadwalkan 12-14 Februari 2017. Berkaitan dengan itu, Presiden Joko Widodo berharap  jangan ada yang membuat keributan sekecil apa pun pada saat masa tenang.

Hal itu dikemukakan Kepala Negara menjawab pertanyaan wartawan seusai  blusukan di Maluku City Mall di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Rabu (8/2/2017)  malam. Presiden Jokowi berada di Ambon untuk menghadiri acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2017, Kamis (9/2).

Presiden mengingatkan, hari tenang menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak pada  15 Februari harus dimaknai oleh semua pihak sebagai masa untuk menahan diri dari percikan keributan sekecil apa pun.

Presiden Jokowi berkata: “Ya, yang namanya hari tenang semuanya harus tenang, jangan sampai ada percikan ribut-ribut sekecil apa pun. Namanya saja hari tenang, ya semuanya harus tenang.”

Ia mengemukakan, kalau pun ada aksi yang diembuskan dengan dalih di luar isu pilkada, Presiden tetap menegaskan bahwa ketenangan harus diciptakan di masa-masa yang memang telah dijadwalkan.

Sebanyak  101 daerah, terdiri atas 7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota, menyelenggarakan pemungutan suara untuk memilih kepada daerah secara serentak pada 15 Februari.  Ketujuh provinsi itu, Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

Pilkada serentak ini diikuti oleh 153 pasangan calon. Sebanyak 116 pasangan calon maju melalui jalur partai politik dan 37 pasangan calon melalui jalur  perseorangan. Pilkada di  20 daerah hanya diikuti satu pasangan calon atau calon tunggal. (Setkab/E19)

Baca juga :  Gibran Wants to Break Free?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...