“Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa.” ~Buya Hamka
PinterPolitik.com
Video cawapres nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin mengucapkan selamat Natal yang beredar di media sosial mengundang perdebatan yang seru antar netijen yang maha benar. Asik banget yaaa debatnya… Jadi pengen nimbrung.
Btw, dulu bukannya Kiai Ma’ruf pernah bilang ya, nggak usahlah mengucapkan selamat Natal, karena masih menjadi perdebatan. Inget nggak sih? Tapi ya sekarang kondisinya kan beda, cawapres gitu loh. Masa nggak ngucapin. Entar nggak dipilih sama yang ngerayain Natal. Hiya, hiya, hiya.
Ya, tapi kalau sekarang akhirnya Pak Kiai juga turut mengucapkan sih nggak apa-apa juga ya. Demi kerukunan sesama anak bangsa. Toh, mengucapkan selamat Natal nggak akan sampai melunturkan keyakinan Pak Kiai kan? Hehehe.
Lagi pula, kalau nanti resmi menjabat sebagai wapres, berarti setiap tahun kan juga harus rutin mengucapkan selama kepada hari raya umat beragama lainnya. Itung-itung kali ini latihanlah ya, biar terbiasa. Kalau ada netijen yang nyinyir biarin aja. Kan ada manusia-manusia macam Ali Mochtar Ngabalin yang siap membela. Edededeh…
Ucapan selamat Natal kenapa selalu jadi polemik ya? Nggak bisa saling menghargai aja? Share on XOh ya, soal ucapan Natal ini Ngabalin juga ikutan nimbrung kan? Emang netijen suka ada-ada aja sih. Doi jadi gemes kan tuh.
Yang pada nyinyir mesti denger nih. Menurut Ngabalin, memberi ucapan selamat Natal kepada saudara-saudara kita di hari Natal itu nggak masalah, demi menjaga kehormatan dan toleransi. Makanya tidak dilarang dalam Islam.
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Kepresidenan tersebut pun mengatakan turut mengucapkan selamat Natal kepada yang merayakan. No, problem bro. Hehehe.
Menurutnya, saol ucapan selamat hari rayat itu nggak perlu diperdebatkan. Nggak perlu ada pertentangan dikotomi antara hal-hal yang bisa mencerai-beraikan rakyat Indonesia.
Ngabalin juga jadi bingung, kenapa hal macam begitu jadi perdebatan yang rumit? Saking banyaknya nyinyiran di sosial media, Ngabalin justru curiga ada pihak-pihak yang menyoroti pernyataan ucapan selamat Natal Ma’ruf Amin hanya untuk mempolitisasi agama.
Hmmm, politisasi agama maning, politisi agama maning. Lelah, Hayati… (E36)