“Kereta api tidak pernah terbang. Ia selalu setia pada rel yang dipijak.” ~Asma Nadia
PinterPolitik.com
“[dropcap]S[/dropcap]anggup atau tidak? Siap apa tidak?” Begitulah seruan pertanyaan Ma’ruf Amin kepada para pendukungnya. Ehh, tapi moon maap, ini pertanyaan soal ape ye? Sanggup ngapain? Siap mau ngapain? Berangkat sekolah? Edededehh…
Ternyata gaes, maksud pertanyaan di atas itu adalah soal sanggup atau nggaknya para kader NU mendukung dirinya dan Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Begitu… Kira-kira siap nggak ya? Hehehe, harus siap dong, kan janjinya kalau cawapresnya Ma’ruf, NU bakal mendukung habis-habisan.
Jadi, tanggal 19 Desember kemarin Ma’ruf Amin menghadiri acara sambung hati di Pondok Pesantren Al Masthuriyah, Sukabumi, Jawa Barat. Acara yang dihadiri para ulama, santri Nahdlatul Ulama (NU) dan sejumlah tokoh masyarakat tersebut menjadi ajang curhat Ketua MUI tersebut. Mau dengar juga nggak?
Iya, cawapres nomor urut 01 ini mengklarifikasi banyak hal soal terpilihnya doi menjadi cawapres Jokowi. Katanya, PBNU nggak pernah meminta dan mengancam Jokowi dalam memilih cawapresnya. Nggak memaksa, hanya menawarkan kadernya saja. Gitu…
Ma’ruf sendiri katanya sih nggak pernah berpikir apalagi menyangka bakal diajak Jokowi untuk menjadi cawapresnya. Tahu-tahu langsung diumumkan saja. Tapi masa sih?
Bahkan ya, kata Ma’ruf, dirinya juga sempat menawarkan salah satu kadernya untuk menjadi cawapres. Seperti Ketum PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PPP M Romahurmuzy, dan kalangan profesional Mahfud MD.
Hmm, tapi moon maap. Eike salah dengar nggak sih? Beneran nih Pak Kiai pernah menawarkan Pak Mahfud? Kemarin siapa yang bilang Mahfud bukan orang NU? Waduhh, ini kalau doi denger gimana ya? Bisa ada drama ‘menyibak tabir’ jilid 2 nggak ya? Uwuwuwuw…
Soalnya kasian gitu ya kalau ngebayangin jadi Pak Mahfud. Doi kan yang istilahnya udah dibisikin duluan. Doi juga yang katanya udah ngukur baju couple, sampai di-briefing gimana skenario ketika pendaftaran calon peserta pemilu ke KPU bersama Jokowi nanti. Ehh, tiba-tiba yang diumumkan orang lain. Terus sekarang mesti dengar pengakuan kalau Pak Ma’ruf sebenarnya nggak pernah menyangka bakal dipilih. Kan sakitttt gaes…. Hiksss…
Ya, pokoknya yang berlalu biarlah berlalulah. Pak Mahfud kayaknya udah mulai legowo. Waktu itu juga sempat terlihat bertemu Kiai Ma’ruf bersama Yenny Wahid. Semoga tak ada sesal dan kesal di antara keduanya ya. (E36)