“Orang-orang optimis melihat bunga mawar, bukan durinya. Orang-orang pesimis terpaku pada duri dan melupakan mawarnya.” ~Khalil Gibran
PinterPolitik.com
[dropcap]G[/dropcap]aes, udah denger belum pidato calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang bilang kalau negara kita itu miskin banget. Masa miskinnya kaya negara Rwanda dan Haitu di Afrika. Kebayang nggak sih gaes?
Haiti itu salah satu negara termiskin di dunia. Bahkan saking miskinnya, rakyatnya mencampur lumpur, garam, dan krim menjadi biskuit untuk dimakan. Emang kita udah sampai begitu ya gaes? Perasaan yang biasa aku makan tiap hari itu pecel ayam pake kol goreng, deh. Masih layak kok. Hmmm…
Tapi emang kan gaya bicara Ketum Gerindra ini suka hiperbola berlebihan gitu. Emang suka bikin terkaget-kaget. Ngeri…
Ma'ruf Amin model kampanye Prabowo tidak mendidik karena kerap menakut-nakuti. Hmm, tapi lebih baik dong dari pada tukang bohong? Share on XTapi nih, pernyataan Prabowo soal tingkat kemiskinan kita baru-baru ini dikritisi oleh calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin. Menurutnya, Prabowo ini sosok pemimpin yang pesimistis.
Ma’ruf juga memandang pernyataan Prabowo itu tidak mendidik, nggak memberikan optimisme, bahkan memberikan rasa takut dan kekhawatiran. Jadi pemimpin yang baik yang kayak gimana tuh Pak Kiai? Yang suka ngomong manis gitu ya? Indonesia maju. Indonesia makin berkembang. Begitu? Padahal mah, makin banyak pengangguran, utang negara bertambah, dan banyak koruptornya. Hehehehe.
Mantan Rais Aam PBNU itu pun lantas membantah pernyataan Prabowo tersebut. Menurutnya perekonomian Indonesia itu kuat kok, sudah masuk dalam peringkat nomor tiga se-Asia, di bawah Tiongkok dan India.
Lebih dari itu, doi juga mengklaim pemerataan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia semakin baik di masa pemerintahan Joko Widodo. Ditambah dengan pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh daerah.
Itu kata Kiai Ma’ruf loh ya. Kalau menurut kamu gimana nih gaes? Keadaan ekonomi kita gimana? Hehehe.
Ma’ruf Amin lantas menjanjikan prestasi-prestasi yang lebih gemilang bila nanti terpilih di Pilpres 2019 bersama Jokowi. Ia juga menyebut akan memaksimalkan dan melanjutkan program-program yang telah tertuang dalam Nawa Cita Jilid I pada periode mendatang.
Ehmmm… Terus yang Jilid II nya gimana? Bakal bersambung lagi nggak? Terus mobil Esemka nanti jadinya bakal akhir Oktober tahun kapan nih kira-kira? Kan tahun ini nggak jadi tuh? Hehehehe.
Jadi kalau diperhatikan, memang ada perbedaan dari kedua kubu dalam berkampanye. Kubu Jokowi-Ma’ruf gemar menebar optimisme, sedangkan lawannya lebih ke hal-hal menakutkan. Kalau kamu, lebih suka versi yang mana? Lebih suka disanjung-sanjung atau ditakut-takutin? (E36)