“Lelaki terbukti banyak berjanji, tapi sedikit mencintai.”
PinterPolitik.com
[dropcap]T[/dropcap]erlaksananya Ijtima Ulama II memperjelas dukungan ulama kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Tetapi apa kalian yakin itu sudah cukup untuk menumbangkan Jokowi? Hmmm, kalian lupa ya Aksi 212 di Pilgub DKI Jakarta itu berkat fatwanya siapa? Wkwkwkw.
Btw, awas loh ya kalau kalian berani-berani lawan Jokowi dengan singgung-menyingung soal komunis atau PKI. Nanti malah bikin marah Ma’ruf Amin dan pendukungnya loh! Lagian juga kalau kalian bilang Jokowi PKI, sama aja dong kalian bilang:
“Wah, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu pro PKI loh. Haram!” Betul apa betul?
Nah, jika kita lihat kembali ke masa lampau mengenai peran Ma’ruf di barisan GNPF, ternyata membuat sang kiai bungkam dan malas berkomentar soal dukungan GNPF Ulama ke Prabowo-Sandi.
Hmmm, bisa jadi Ma’ruf kesal karena peran dia sudah tidak lagi sekuat di Pilgub DKI Jakarta lalu. Mungkin sebelum Ma’ruf terpilih jadi cawapres Jokowi, banyak yang berpikir macam-macam.
Di pikiran para cebongers:
“Lumayan nih coy, kalau Ma’ruf jadi cawapres Jokowi, otomatis dong Jokowi dapat suara dari barisan GNPF dan bisa mencuri suara dari kelompok ulama, termasuk ngegerus kekuatan oposisi”.
Di pikiran Ma’ruf:
“Iye juga sih, berkat fatwah yang eug keuarin kan Ahok bisa masuk penjara. Masa sih kalau eug jadi cawapres enggak dapat suara temen-temen di GNPF? Boljug lah jadi cawapres Jokowi, lumayan nambah portofolio prestasi di bumi”.
Di pikiran kampret:
“Ah bodo amat dah Ma’ruf mau jadi cawapres siapa, yang penting surat kesepakatan untuk rezim di-oke-in dan pasal suaka untuk Habib Rizieq Sihab (HRS) diterima. Betul apa betul?” Share on XGengs bentar deh, itu di atas asumsi aja ya. Awas loh dikirain beneran. Eh, tapi kalau beneran juga selow-selow aja sih. Mbok, faktanya gitu kan? Wkwkwkw.
Jadi nih gengs masuk ke intinya ya. Walaupun Ma’ruf tidak dapat dukungan dari GPNF alias Ijtima Ulama, doi mengaku saat ini ia sudah dapat dukungan dari 400-an kiai besar yang sudah berkumpul di Jakarta.
Wuuh, jangan-jangan Indonesia akan melakukan peperangan seperti malam-malam yang ada di bulan suci gengs. Itu loh, tiap umat yang habis sholat terus menggulungkan sarungnya menjadikan bentuk pecutan dan perang sarung pun akan terjadi. Wkwkwk, bercanda gengs, jangan serius-serius amat ya.
Jadi gengs, kalau menurut kalian kelompok ulama mana nih yang bakalan laris di Pilpres 2019? Apa mungkin isu milenial gagal digunakan di saat para ulama turun gunung? Atau ulama yang turun gunung jadi mendadak milenial? Kalau eyke sih enggak mau komentar gengs, ngeri, lawannya ulama! Salah-salah dikit fatal dunia dan akhirat. Wkwkwk. (G35)