“Negarawan memotong domba; politisi mengulitinya.” ~Austin O’Malley
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]residen Joko Widodo suka bertanya-tanya, kok dirinya selalu menjadi korban politik identitas meski sudah memilih Ketua MUI Ma’ruf Amin sebagai cawapresnya? Dibilang nggak cinta ulama, dibilang anti-Islam dan lain-lain.
Hmmm, ketika nama Ma’ruf disebutkan pertama kali sebagai cawapres Jokowi, tak dipungkiri pasti ada rakyat yang kaget. Kenapa nih Jokowi milih ulama? Wah, biar dibilang Islami gitu ya? Biar nggak dibilang PKI? Dan banyak pertanyaan lain, yang intinya menganggap Ma’ruf hanya dijadikan alat politik Jokowi agar nggak ‘dikata-katain’ tadi.
Ma’ruf pun dalam berbagai kesempatan selalu bilang, kalau dirinya yakin tak pernah diperalat secara politik oleh Jokowi. Kenapa? Karena cawapres nomor urut 01 tersebut merasa telah memahami betul seluk beluk dunia politik Indonesia. Masa diperalat? Hmmm, tidak semudah itu Ferguso. Wk.
Tahu nggak ciri khas dari seorang politikus itu apa? Hobi bohong. Hiya, hiya, hiya... Share on XJadi gaes, sebenarnya Ma’ruf itu memang politisi. Bukan sekadar ulama. Rekam jejak politisnya pun sudah cukup panjang gaes. Mungkin dari sebelum kamu belum lahir, sebelum mama papa kamu menikah, atau bahkan ketika papa kamu masih pacaran sama mantannya? Edededehh, iya emang udah lama banget gaes.
Ma’ruf itu sedari muda sudah menduduki posisi pimpinan di sejumlah parpol maupun lembaga negara yang diikuti. Di dunia politik, Ma’ruf diketahui tercatat pernah menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dari partai PPP.
Terus, doi juga tercatat aktif di PKB dan menjadi Ketua Dewan Syuro PKB yang pertama setelah didirikan oleh mantan presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Gimana gaes? Sebenernya doi ini bisa dibilang sesepuhnya politikus.
Belum lagi ketika lihat dari sisi organisasi kultural, Ma’ruf sendiri pernah menjadi Rais Aam PBNU dan masih aktif menjadi Ketua Umum MUI.
Menurutnya, ulama memiliki jabatan di pemerintahan bukanlah hal yang aneh. Ma’ruf bilang, sekarang banyak juga santri dan kyai jadi Kepala daerah. Gus Dur juga pernah jadi presiden. Terus apa aneh kalau Ma’ruf, yang ulam tulen, terpilih menjadi wapres?
Terus tahu nggak apa buktinya kalau Ma’ruf ini benar-benar politikus tulen? Dia pernah bilang mobil Esemka akan launching Oktober lalu, tapi sampai sekarang mobilnya nggak ada. Nah, ini! (E36)