“Ku tak butuh cinta kaya dunia, yang kucari kasih dunia akhirat.” ~Lirik Lagu Pacar Dunia Akhirat-Rita Sugiarto
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]adan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak henti-hentinya memberikan ide-ide ajaib terkait pemilu. Mereka senang sekali berinovasi rupa-rupanya. Mantaplah…
Selain mengusulkan debat kandidat pilpres 2019 selama 6 jam, kini Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Mardani Ali Sera menyarankan agar penyelenggara pemilu lebih kreatif dalam melakukan sosialisasi pemilu damai dan antihoaks.
Nah, setuju banget. Kalau cuma ngasih ceramah gitu kan ngantuk.
Mardani menyarankan KPU, Bawaslu, dan DKPP datang ke acara dangdut di televisi. Ngapain ya? untuk jadi penonton bayaran? Jadi dewan juri? Atau jadi peserta kompetisi dangdut? Bukan gaes…
Maksudnya Mardani menyarankan hal tersebut adalah agar penyelenggara pemilu menyampaikan sosialisasi pemilu damai dan antihoaks dengan cara yang lebih kreatif. Maksudnya, sambil goyang dangdut gitu ya? Atau bikin lagu pemilu damai dan antihoaks versi dangdut? Edededeh…
Sebelumnya Mardani menyarankan penyelenggara pemilu datang ke acara Karni Ilyas, Mata Najwa, dan acara Rosi. Bolehlah ya. Tapi kalau ke acara dangdut? Hmm, kira-kira bakal dikasih materi gimmick nggak ya?
Sekali-sekali acara dangdut jangan cuma dikasih gimmick, tapi juga sosialisasi pemilu damai dan atihoaks, gimana? Share on XMenurut Mardani, hadir di acara-acara dangdut seperti itu efektif karena acara dangdut di televisi bisa menyedot banyak penonton. Dengan begitu, pesan kampanye damai dan ajakan partisipasi pemilih bisa lebih banyak yang dengar.
Kebayang kan gaes, misalnya nanti di antara petikan gitar Bang Haji Rhoma Irama, atau lantunan lagu Sayang-nya Via Vallen ada pesan-pesan kampanye anti-hoaks. Lagipula, kalau kata Project Pop, dangdut is the music of my country, jadi ya banyak rakyat yang suka. Brilian bukan ide kampanye begini?
Bener juga sih… Ya, dari pada dengerin komentar juri yang panjangnya nggak abis-abis, mending rakyat dikasih informasi tentang pemilu yang lebih berfaedah. Wah, cerdas juga nih Pak Mardani. Kita joget dululah kalau gitu. Hobahhh…
Mardani juga mengingatkan, target partisipasi pemilih KPU dan Bawaslu di Pemilu 2019 sebesar 77,5 persen. Belum lagi maraknya perpecahan antar bangsa hanya karena berbeda pilihan politik. Masa negera kita mau terus-terusan terpecah setiap masa pemilu? Nggak dong ya…
Gimana KPU, Bawaslu? Oke nggak nih sarannya? (E36)