“Manusia bertarung memperebutkan kekuasaan atas nama agama dan bukan sebaliknya. Agama apa pun tidak membenarkan pertarungan antar agama dan tidak akan pernah ada kecuali manusia yang begitu bodoh sehingga menafsirkan yang sebaliknya.”. – Seno Gumira Ajidarma
PinterPolitik.com
[dropcap]H[/dropcap]ayo, masih ingat gak nih kisah Mahfud MD yang tidak mungkin jadi pendingin di Pemilu 2019 karena dituduh nggak netral?
Nah, baru-baru ini kita dikagetkan lagi dengan sesuatu yang heboh tentang Pak Mahfud lagi cuy. Bahkan dalam waktu singkat, langsung meledak layaknya bom atom pertama kali diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki. Hehehe.
Tidak tau kenapa, Mahfud MD yang biasanya dikenal sebagai tokoh penengah, bahkan dinilai sebagai tokoh senior yang dapat dijadikan role model bagi kaum muda dan tua, kini beberapa kali membuat pernyataan kontroversial.
Memang sih, tingkah lakunya yang menunjukkan keberpihakan ke salah satu paslon tidak dapat dipungkiri. Tapi meski mempunyai keberpihakan, apa gak sayang dengan nama baik yang sudah dipupuk sejak lama jadi ikut tergerus? Ah, namanya juga politik, urusan nama baik ya nanti dulu. Upsss.
Nah, terkait hal itu, belum lama ini ketika wawancara di salah satu stasiun televisi, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut mengatakan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilu 2019 ini memenangkan suara di provinsi yang berpenduduk garis keras dalam hal agama. Doi menyebutkan beberapa provinsi tersebut seperti Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
Waduh, kok ya ada-ada aja, harusnya profesor kan mempertimbangkan narasi yang akan digunakan dalam berucap, kira-kira berpotensi membuat perpecahan bangsa apa enggak tuh. Hadeh, kalau sudah begini kan repot jadinya.
Kenapa Mahfud MD yang dikenal sebagai tokoh penengah, bahkan dinilai sebagai tokoh senior yang dapat dijadikan role model bagi kaum muda dan tua, kini beberapa kali membuat pernyataan kontroversial? Share on XAkibat kicauan dari Mahfud MD itu. Sampai-sampai jagat sosial media seperti Facebook, Twitter, dan Instagram penuh dengan pemberitaan yang sama. Belum lagi kalau grup-grup chat WhatsApp keluarga dicek satu per satu hehehe. Waduh, apa gak takut ya? Mulut netizen ini pedes-pedes loh pak. Hehehe.
Tidak hanya mendapat kritik netizen, doi juga mendapat kritik pedas dari Ketua Devisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Imelda sari. Doi menilai bahwa Mahfud MD tidak mengetahui sejarah penyebaran agama Islam di beberapa provinsi, salah satunya Sumatera Barat. Imelda juga meminta agar kalau tidak tahu sejarahnya jangan pernah asal ngomong! Tuh kan, langusung kena semprot.
Terlepas dari ungkapan kontroversialnya, kalau kita pikir lebih dalam, kira-kira kenapa ya Mahfud MD kok tiba-tiba ber–statement seperti itu? Padahal 2014 lalu, doi kan menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta Rajasa.
Hmmm, apa jangan-jangan karena doi sedang cari posisi untuk lima tahun yang akan datang ya? Upsss, kan jadi negative thinking. Semoga saja tidak ya, sayang nama baik doi runtuh kalau hanya karena jabatan. Hehehe. (F46)