“Diriku telah ditiru, aku juga pernah mendengar orang meniru kesalahan saya.” ~ Jimi Hendrix
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]rama antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Fahri Hamzah masih bergulir. Beragam skenario disiapkan oleh kedua pelakon ini untuk saling serang satu sama lainnya.
Weeeew, saling serang, padahal keduanya dulu mempertontonkan kekerabatan yang erat. Memang politik tak ada sahabat atau musuh abadi ya, weleeeeh weleeeeh.
Awal dari drama pertarungan ini, Fahri bermain bertahan walaupun PKS dengan gencarnya menghajar Fahri tanpa henti – hentinya. Masih sabar ya, uhuukk, uhuuukk.
Tapi saat Fahri dipecat dan digugurkan status kader dan Wakil Ketua DPRnya oleh PKS, Fahri mulai mencoba melawan melalui Pengadilan. Alhasil, Fahri beruntung dapat memenangkan gugatan.
Tak berhenti disitu, PKS tak menerima gugatan itu dan kembali mengajukan keberatan ke Pengadilan Tinggi, mau bagaimanapun kayaknya sih Fahri untung nih, lagi dan lagi Fahri memenangkan gugatan.
Fahri sekali – kali katanya mau mencoba menyerang, capek juga bertahan mulu kan? Weleeeeh weleeeeh. Serangan Fahri dimulai dengan melaporkan Presiden PKS, Sohibul Iman ke Polisi. Hmmm, lucu juga ya, saling serang begitu.
Status Fahri kini masih seperti yang dulu, kader PKS dan Wakil Ketua DPR, wedeeww sukses dipertahankan.
Weleeeeh weleeeeh, ada hal mengejutkan sekali dan tak disangka – sangka, ternyata ada politikus yang menjadi “Fahri Hamzah gadungan”. Politikus itu persis menjiplak Fahri, tapi entahlah nasibnya bisa seberuntung Fahri atau engga, hmmm.
Ia adalah Mahyudin, politikus Partai Golkar yang kini dicopot sebagai Wakil Ketua MPR oleh Partai Golkar dan digantikan oleh Titiek Soeharto. Keputusan ini dikeluarkan sepihak oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Ada dua kesamaan Fahri dan Mahyudin, antara lain jabatan dan sikap pemberontakannya. Pertama jabatannya, keduanya sama – sama Wakil Ketua di MPR dan DPR wedeew. Kedua, Mahyudin memberontak dan menolak pencopotannya sebagai Wakil Ketua MPR.
Weleeeh weleeeh, nah kalau begitu apakah akan ada kelanjutan dari kisah Mahyudin ini? Apakah persis seperti Fahri yang berseteru dan sampai menyeret ke ranah hukum? Atau justru legowo karena ditawari jabatan menteri? Uppsss.
Fahri, Fahri. Ada aja ya yang mau jadi imitasinya. Namanya juga imitasi, jadi ga bakal mirip – mirip banget lah, pokoknya Fahri tak tergantikan lah, weleeeeh weleeeh. (Z19)