“Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan kebohongan adalah jujur yang tertunda. Mengapa kalian pesimistis?” ~Sujiwo Tejo
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]eski kebohongan soal penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet telah terkuak dengan lucunya, bukan berarti pemberitaan terkait kekonyolan emak-emak satu ini lantas terhenti. Wadaw, nggak secepat itu. Kejamnya politik Indonesia…
Para tokoh politik Indonesia silih berganti memberikan komentar. Ada yang mengaku sedih karena merasa telah terbohongi, ada yang tiba-tiba melancarkan tuntutan hukum, dan ada juga yang mengaku bersyukur karena hampir termakan hoaks yang dibuat aktivis HAM tersebut.
Nah, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD termasuk ke dalam kelompok yang terakhir.
Dalam cuitannya di Twitter, Mahfud sempat berharap kalau berita penganiayaan tersebut tidak benar. Namun ia juga menegaskan, jika ternyata itu benar adanya, sungguh itu perbuatan yang biadab. Atas nama dan alasan apapun, penganiayaan seperti itu sungguh terkutuk. Ia pun meminta polisi harus mencari, menangkap, dan mengadili pelakunya.
Mahfud MD hampir kena malu karena percaya Ratna Sarumpaet. Lah, apa kabar yang sudah bela-belain? Share on XNggak sampai di situ gaes, mantan kandidat pasangan Joko Widodo di Pilpres 2019 ini juga sempat berniat ingin membesuk Ratna. Tapi untungnya, doi keburu bertemu dengan artis sekaligus dokter bedah plastik Tompi serta presenter Najwa Shihab.
Dalam kesempatan itu, dia pun diberitahukan kalau bisa jadi ada rekayasa dibalik isu penganiayaan tersebut. Soalnya ada keanehan-anehan di narasi dan jahitannya.
Melalui akun twitternya, terlihat juga kan Tompi membuat cuitan panjang soal fenomena Ratna ini. Doi menelaah dengan detail bagaimana luka-luka yang terlihat di wajah Ratna seperti sayatan hasil bedah operasi plastik.
Ketika memposting pendapatnya, Tompi bahkan sempat adu argumen dengan Fahri Hamzah yang waktu itu masih membela Ratna.
Wahh, Pak Mahfud saja nampaknya agak sedikit menyesal karena sudah terlanjur berkomentar seperti di atas. Apalagi Bang Fahri yang sampai adu urat jari menyerang pendapat Tompi?
Weleh-weleh, ini benar-bener sebuah kebohongan yang membuat para politisi menjadi tampak seperti pelawak tingkat dewa. Lucunya nggak ketulungan, tapi malunya juga pasti tak tertahankan. Yang sabar yaww… (E36)