“Cinta tidak terlihat dengan mata, tetapi dengan hati.”
PinterPolitik.com
[dropcap]U[/dropcap]ntuk terlihat menarik tidak selalu membutuhkan paras yang tampan atau postur tubuh yang proporsional. Kebersihan dan gaya busana dapat dikatakan cukup untuk bisa menarik perhatian khalayak umum.
Mungkinkah busana akan menjadi prioritas Mahfud MD untuk beberapa waktu ke depan? Apakah ia sudah menyiapkan pakaian baru untuk bersanding dengan Jokowi di istana?
Hmmm, kok tiba-tiba bahas busana ya? Apa hubunganya sama Mahfud MD? Doi kurang menarik? Atau tanpa busana mentereng dan bermerek ia sudah menarik?
Jadi gini gengs, lebih jelasnya persoalan busana Mahfud MD yang seperti apa gayanya itu, sudah tidak penting kok. Ada beberapa bukti doi berhasil menarik perhatian khalayak umum tanpa harus berbusana yang aneh-aneh.
Terbukti tanpa harus mengedepankan masalah gaya berbusana atau perawatan dokter wajah estetika, Mahfud MD sudah berhasil menarik hati Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.
Ya betul, tidak penting memang memikirkan busana bergaya militer atau yang bergaya generasi milenial, yang terpenting Mega senang, apalagi jika dipastikan menjadi pendamping Jokowi lima tahun ke depan. Itu sudah menjadi nilai positif. Ea ea met yaw Pak Mahfud hehehe.
Mau gimana juga penampilan tetap jadi nomor satu ya? Apalagi sebagai cawapres. Btw sudah kepikiran belum tuh cari baju berpasangan sama Jokowi? Biasa lah, untuk masa kampanye kan harus kompak? Hehehe.
No hoax loh, Mahfud MD sudah hampir pasti akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 loh! Kaget? Ga usah kaget, ini sudah diberikan pertanda kok sama Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny Plate.
Sebelumnya, nama cawapres Jokowi memang masih dirahasiakan. Karena begitu rahasianya, untung ada bocoran dari PKB yang berkomentar agar Jokowi tidak pilih Mahfud MD sebagai cawapres.Kata mereka sih Mahfud itu “KW” dan meminta PDIP untuk meninjau kembali apa yang telah menjadi keputusan.
Busyet, orang dikatain KW, emang mas-mas penjual jam tangan di Tanah Abang? Hahaha.
Eits tenang, yang dimaksud KW itu bukan berarti menjadikan Mahfud MD tidak berkualitas ya. Menurut PKB, ketika Gus Dur menjadi presiden, Mahfud yang jadi menteri tidak punya kontribusi untuk NU. Jadi menurut mereka, Jokowi cari yang benar-benar NU saja lah.
Hmm, maksudnya Cak Imin gitu? Iya kali Cak Imin dibandingin sama Prof Mahfud.
Btw ada yang aneh nih sama komentarnya PKB. Mereka bilang kontribusi Mahfud MD sebagai menteri kepada NU Nol besar! Nah itu harusnya gimana ya? Hmmm bikin galau aja pernyataanya, minta jatah kali ya? Ehehehe.
Mendekati tahun politik nih gengs jangan sampai kita tidak jeli memilih siapa pemimpin kita. Hal yang terpenting di tahun ini adalah sadar akan situasi politik yang terjadi, bukan hanya sekedar memberikan hak pilih saja hehehe. (G35)