“Untuk berkuasa hanya diperlukan tindakan, sedang untuk menjadi baik diperlukan kebiasaan — proses yang tak putus-putusnya.” ~ Goenawan Mohamad
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]asca terpilihnya Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Ketua DPR menimbulkan kontroversi.
Riuh rendahnya bukan tentang alasan dan bagaimana proses pemilihannya. Bukan juga tentang adanya keraguan kapasitas Bamsoet.
Namun, justru yang menjadi kontroversinya ialah kekayaan dan koleksi mobil mewahnya.
Mantan Ketua Komisi III DPR ini sebenarnya memang pernah jadi sorotan publik akibat gaya parlentenya, weleeeeh weleeeeh.
Nah semenjak terpilih sebagai Ketua DPR, sorotan publik kembali pada Bamsoet terlihat nyentrik, terutama kepemilikan mobil Ferrari berwarna merah bernomor polisi B 1 RED.
Etttt, tapi ada yang aneh dari Ferrari Ketua DPR ini, usut punya usut setelah ditelusuri justru bukan atasnama Bamsoet, namun orang lain. Waduh, masa Bamsoet pura-pura punya mobil itu sih? Kan ga mungkin, weleeeeh weleeeeh.
Setelah dipastikan kepemilikannya, Ferrari bernomor polisi B 1 RED itu ternyata milik Andi Firmansyah, mantan anak buah Abraham Lunggana alias Haji Lulung.
Weeedeewww, anak buahnya Haji Lulung aja beli mobil mewahnya Ketua DPR? Apalagi Haji Lulung ya, beli selusin sih persoalan gampang kali ya, weleeeeh weleeeh.
Gara-gara Ferrari itulah keterkaitan antara Bamsoet dan Haji Lulung mulai terlihat. Tapi saat ditelusuri ternyata dua tokoh ini memiliki kemiripan yang identik. Ah, masa sih?
Kemiripan yang pertama sih keduanya merupakan anggota parlemen, ya walau Haji Lulung di DPRD DKI sedangkan Bamsoet di DPR RI.
Kedua, Bamsoet dan Haji Lulung gemar sekali pamer mobil mewahnya. Weleeeeh weleeeh. Ajarin dong Pak Bamsoet dan Haji Lulung. Ajarin apa, nyari duit ya? Bukan, ajarin dong gimana sih caranya pamer kaya gitu, weleeeeh weleeeeh.
Nah kalau yang ketiga ini tak patut dicontoh nih, Bamsoet dan Haji Lulung enggan menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK.
Kenapa sih? Hmmm, ini takut ketahuan total kekayaannya ya?
Apa mereka berdua tak mau dinilai sombong sama masyarakat? Bukan tak mau melapor, tapi karena total kekayaannya yang sulit dihitung? Atau jangan-jangan, mereka takut didatengin petugas pajak? Weleeeeh weleeeh, ampuuunnnn. (Z19)