HomeDuniaLondon “Digetarkan” Protes Trump

London “Digetarkan” Protes Trump

Kecil Besar

Mereka juga mengecam Perdana Menteri Inggris Theresa May, pemimpin dunia pertama yang dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Trump. Sebelumnya, beberapa politikus di Inggris sudah meminta agar Theresa May membatalkan pertemuan dengan Trump, yang belum diketahui kapan waktunya.

Pinterpolitik.comRabu, 1 Februari 2017

JAKARTA – Kota London “digetarkan” oleh ribuan pengunjuk rasa antikebijakan imigran Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Selasa (31/1/2017) WIB. Pengunjuk rasa turun ke jalan menyuarakan protes terhadap Trump.

Para pengunjuk rasa, yang berasal dari berbagai latar belakang, bersatu mengungkapkan kemarahan kepada Trump. Mereka berunjuk rasa di beberapa titik. Salah satu titik kumpulan massa itu adalah di depan kediaman resmi Perdana Menteri Inggris, 10 Downing Street.

Mereka juga mengecam Perdana Menteri Inggris Theresa May, pemimpin dunia pertama yang dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Trump. Sebelumnya, beberapa politikus di Inggris sudah meminta agar Theresa May membatalkan pertemuan dengan Trump, yang belum diketahui kapan waktunya.

Seperti diberitakan, Trump menandatangani tiga Perintah Eksekutif, pekan lalu. Salah satu di antaranya berkaitan dengan kependudukan dan imigran.

Perintah Trump, yang dilantik sebagai presiden ke-45 AS pada 20 Januari lalu, menghentikan sementara program pengungsi dan melarang warga dari tujuh negara masuk ke AS. Perintah Trump, yang melarang warga dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman datang ke AS, dianggap kebijakan rasis.

Trump juga menghentikan program penerimaan pengungsi selama 120 hari ke depan, tidak termasuk larangan tanpa batas bagi para pengungsi asal Suriah.

Sementara itu, media memberitakan Selasa, pemerintah AS mengizinkan 872 pengungsi memasuki negara itu, pekan ini. Berita itu bersumber dari dokumen Departemen Keamanan Dalam Negeri (Department of Homeland Security-DHS) AS, yang diperoleh Reuters, Selasa.

Seorang pejabat DHS membenarkan turunnya izin tersebut. Ia pun menegaskan, para pengungsi sudah mendapatkan izin tinggal sebelum kebijakan Trump berlaku.

Menurut media, surat izin tersebut, yang diterbitkan Kemenlu dan Departemen Keamanan Dalam Negeri, terbit di tengah protes global terkait kebijakan imigran Donald Trump. Belum diperoleh informasi apakah surat izin semacam itu akan diterbitkan kembali.

Sejumlah dokumen DHS menyebut sejak Jumat hingga Senin lalu sebanyak 348 pemegang visa tidak bisa naik ke pesawat yang menuju AS. Kemudian, lebih dari 200 orang, yang telah mendarat di berbagai bandara di AS, ditolak memasuki negara itu.

Laporan lain menyebutkan, lebih dari 735 orang ditahan dan diperiksa oleh para petugas imigrasi di berbagai bandara AS. Di antaranya, 394 orang pemegang “green card”. (Kps/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

PHK Indonesia, Waspada Sindrom Katak Rebus? 

Bahaya PHK masih terus mengancam Indonesia. Bagaimana kita bisa mengambil pelajaran besar dari permasalahan ini? 

The Tale of Budi Gunawan

Kehadiran Budi Gunawan dalam pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu lingkar elite yang berpengaruh.

How About Dasco’s Destiny?

Peran, manuver, serta konstruksi reputasi Sufmi Dasco Ahmad kian hari seolah kian membuatnya tampak begitu kuat secara politik. Lalu, mengapa itu bisa terjadi? Serta bagaimana peran Dasco dalam memengaruhi dinamika politik-pemerintahan dalam beberapa waktu ke depan?

Prabowo & Trump Alami “Warisan” yang Sama?

Kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) jadi sorotan dunia. Mungkinkah ada intrik mendalam yang akhirnya membuat AS terpaksa ambil langkah ini?

Didit The Peace Ambassador?

Safari putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit, ke tiga presiden RI terdahulu sangat menarik dalam dinamika politik terkini. Terlebih, dalam konteks yang akan sangat menentukan relasi Presiden Prabowo, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...