HomeCelotehLangkah Lari Zulkifli Dekati Prabowo

Langkah Lari Zulkifli Dekati Prabowo

“Kalau (Pak Zulkifli) mau running 2019, ya harus bisa running 19 kilometer. Pak Zul kan baru bisa lari 15 kilometer. Ya masih ada setahun lagi untuk mempersipkan.” ~ Ketua Tim Pemilihan Cawapres Gerindra, Sandiaga Uno.


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]i zaman now, lobi politik itu gak mesti kaku-kaku amat dilakukan dalam sebuah pertemuan khusus. Bisa lah sekali-kali dilakukan dengan berolahraga. Ya seperti cara PDKT dari Ketua MPR Zulkifli Hasan yang ikut berlari bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Gelora Bung Karno, Selasa (1/5) pagi.

Demi bisa menjadi Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto, apapun pasti akan dilakukan Zulkifli. Meski itu harus berlari mengelilingi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sebanyak tiga kali tanpa henti. Tega amat sih Bang Sandi ngerjain Pak Zul sampai segitunya. Satu putaran aja keknya udah cukup keles.

Tapi eike yakin deh, kalau Sandiaga bukan ketua tim pemilihan calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto, pasti gak bakalan deh Pak Zul bela-belain sampe ikut lari sempoyongan gitu. Emangnya dengan PDKT ke Sandiaga, Pak Zul bisa menukik PKS yang lebih dulu membentuk Sekber dengan Gerindra?

Langkah Lari Zulkifli Dekati Prabowo

Eike rasa gak mungkin lah ya. Kalau Pak Zul masuk daftar Cawapres Gerindra, artinya dia ada diurutan ke-10. Ya tentunya sesudah sembilan nama Cawapes yang telah diajukan PKS terlebih dahulu pada Gerindra. Tapi yang namanya politik itu cair kok, bisa jadi apa yang diperjuangkan Pak Zul terwujud loh.

Mungkin di mata Pak Zul, Sekber itu gak terlalu berdampak banyak lah ya. Toh semua keputusan ada di tangan Pak Prabowo sendiri. Dan kewenangan itu sudah diberikan sepenuhnya pada Bang Sandi. Jadi mendingan fokus ngintilin Sandiaga lari aja ketimbang harus gabung Sekber segala. Riweuh bingit.

Segala tindak tanduk itu memang harus optimis. Jadi wajar aja kalau Pak Zul begitu semangat mendekati Bang Sandi, iya gak! Tunggu dulu, optimis di sini artinya yang seperti apa nih? Jangan-jangan hanya sekedar kelakar sebagai bentuk menghibur diri sendiri di tengah ketidakpastian. Ya seperti yang dikatakan filsuf Voltaire, (1694-1778), ‘Optimism is the madness of insisting that all is well when we are miserable.’ (K16)

Baca juga :  Bandara Kedua Bali: Prabowo Tepati Janji?
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...