HomeTerkiniLagi, Kapal TKI Karam

Lagi, Kapal TKI Karam

Kepala Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Johor Baru, Dewi Lestari menjelaskan sepuluh korban meninggal terdiri atas empat laki-laki dan enam perempuan. Sampai saat ini belum diketahui identitas kesepuluh Korban.


pinterpolitik.comSelasa, 24 Januari 2017

JAKARTA – Kecelakaan kapal kembali terjadi di Perairan Malaysia. Senin (23/1) kemarin, kapal motor yang diduga mengangkut 40 orang tenaga kerja ilegal karam di wilayah Mersing, Johor. Insiden itu menyebabkan 10 orang meninggal dan lebih dari 20 orang masih belum ditemukan. Sementara 2 orang berhasil selamat dalam kejadian itu.
Informasi kecelakaan kapal dengan korban WNI itu telah diterima Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru. Kepala Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Johor Baru, Dewi Lestari menjelaskan sepuluh korban meninggal terdiri atas empat laki-laki dan enam perempuan. Sampai saat ini belum diketahui identitas kesepuluh Korban.
“Kami masih mendalami hal ini. Jenazah diduga WNI. Tapi, belum ditemukan identitas di lokasi. Bisa jadi identitas dan barang lainnya tenggelam atau hilang,” ujar Dewi seperti yang dikutip Jpnn.com. Dia mengatakan jenazah yang ditemukan telah dibawa ke Hospital Sultan Ismail (HSI) Johor Bahru untuk dilakukan otopsi. Untuk penanganan korban kapal tenggelam, Konsulat Jenderal RI Johor Bahru telah membuka posko informasi.
The Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA) menduga kapal tersebut mengangkut sekitar 40 WNI yang diduga merupakan TKI Ilegal. MMEA telah melakukan operasi pencarian, yang melibatkan sekitar 70 personel telah dilakukan untuk menemukan penumpang yang belum ditemukan. “Kami percaya ada sekitar 40 orang Indonesia di atas kapal dan kami percaya bahwa mereka adalah imigran ilegal,” kata juru bicara MMEA.
Otoritas keamanan maritim Malaysia itu menduga penyebab kapal WNI tenggelam diduga karena kelebihan muatan dan cuaca buruk. Kapal dengan panjang sekitar lima meter ini disebut hanya memiliki penumpang maksimal 20 orang. Sesuai pengakuan korban yang selamat, speedboat justru dijejali sekitar 40 orang lebih.
Kapal diduga berangkat dari Kepulauan Riau menuju pantai timur Semenanjung Malaysia. Dalam perjalanan, kapal itu mengalami kecelakaan karena diduga dihantam ombak dan cuaca buruk. Kapal kemudian rusak dan terhempas sampai ke pesisir Tanjung Rhu, Mersing, Johor.
Terpisah, Kadispenal Laksamana Pertama Gig J.M. Sipasulta menyatakan, pihaknya belum mendapat informasi tentang insiden tersebut. “Biasanya langsung diurus pemerintah di sana,” katanya. Sebab, kapal ditemukan di wilayah Malaysia. Meski kapal diduga mengangkut WNI yang berusaha masuk Malaysia secara ilegal, TNI-AL tidak memiliki kewenangan mendalami temuan itu.
Sebelumnya, pada November 2016, sebuah kapal cepat (speedboat) yang dipercaya mengangkut tenaga kerja ilegal asal Indonesia tenggelam di Perairan Batam, sebelah selatan Singapura. Sebanyak 20 orang dinyatakan tewas. (JWP/TRB/O23)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

Prabowo dan Hegemoni Rasa Takut

Beberapa konglomerat menyiratkan “ketakutan” soal akan seperti apa pemerintahan Prabowo bersikap terhadap mereka.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...