“Yang lebih bernilai dari sebuah janji bukanlah kata-kata, tapi sebuah tindakan.” ~Anonim
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]antan politikus Gerindra La Nyalla Matalitti kini menjadi pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Padahal, doi mengakui bahwa dirinyalah biang kerok dari rumor yang menyebutkan Jokowi PKI, anti-Islam, Kristen dan antek asing.
Hmm… memang maha kadang-kadang politisi. Dulu benci sekarang cinta, dulu kawan sekarang lawan. Biasalah itu. Tapi yang jadi pertanyaan pentingnya sekarang, kenapa La Nyalla mendadak taubat, dan Jokowi mau menerima kehadiran La Nyalla di barisan pendukungnya?
Gerindra mengaku legowo dengan kepindahan La Nyalla. Mereka berharap La Nyalla dapat mencontohkan politik yang baik dan programatik. Lebih dari itu, Gerindra merasa lega dengan kepindahan La Nyalla, dengan harapan energi negatif yang melingkupi La Nyalla juga akan berpindah… Wkwkwk, legowo sih legowo, tapi masa harapannya gitu ya… Hihihi.
Tapi nih ya, belum apa-apa di kubu Jokowi, La Nyalla dipandang BPN Prabowo-Sandi sudah mulai takabur gaes. Pasalnya, doi sesumbar akan memotong leher jika pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di Madura.
Wow, sungguh pernyataan yang berani ya. Waktu itu juga ada yang bilang bakal memotong telinganya kalau sampai Ahok kalah di Pilkada. Apa kabar itu telinga ya? Wkwkwkwk.
La Nyalla bilang kalau Prabowo menang di Madura, dia akan memotong batang lehernya. Kira-kira doa apa yang cocok untuknya ya? Share on XAnggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade menilai Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur tersebut sedang memperlihatkan cara-cara kurang beradab dalam berpolitik, terkesan jumawa. Menurutnya itu cara-cara premanisme.
Juru bicara Prabowo-Sandiaga tersebut juga menyebut La Nyalla memberikan pendidikan politik yang nggak baik kepada masyarakat di tengah kontestasi Pilpres 2019. Andre pun tak yakin La Nyalla bakal melakukan potong leher bila nantinya Prabowo menang di Madura.
Ya, kok aku jadi ingin berdoa semoga Prabowo-Sandi menang di Madura. Saking penasarannya sama nasib La Nyalla setelahnya. Wkwkwkwk… Abis bikin sumpahnya ada-ada aja. Mana 2014 lalu di Madura Prabowo yang menang. Kalau sekarang menang lagi kan, mamammm…
Andre meminta Presiden Jokowi atau TKN harus menegur sikap La Nyalla agar lebih santun dalam berpolitik. Sementara itu, Andre tetap optimis Prabowo-Sandi tetap unggul di Madura. Terlebih menurutnya, selama empat tahun, Jokowi dinilai tak memberikan perubahan di pulau tersebut.
Yokkk, buktikan yok!!! (E36