“Cinta itu, bagian pertamanya adalah canda, dan bagian akhirnya adalah ketulusan yang sesungguhnya.” ~Ibnu Hazm
PinterPolitik.com
[dropcap]T[/dropcap]ujuan bercanda itu memang untuk bersenang-senang. Tapi siapa sangka niat melucu tersebut bisa menjadi pisau tajam yang menghujam hati siapa saja. Bercanda ternyata tidak sebercanda itu gaes… syedih aku tuh…
Ucapan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tentang ‘tampang Boyolali’ yang dipandang sebagai wajah-wajah bukan orang kaya menjadi pergunjingan sebagian masyarakat Boyolali. Waduh, sensitif ya. Huhuhu.
Dari beberapa ujaran kekecewaan terhadap pidato Prabowo, tak disangka umpatan kasar justru terlontar dengan luwesnya dari mulut Bupati Boyolali, Seno Samodro. Doi mengumpat Prabowo dengan umpatan berbahasa Jawa. Tahu nggak apa? Ahh, aku nggak mau sebut ah. Takut ada yang nyeriusin kan bahaya. Nggak seru ya? Emang! Hahaha.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai, sebagai seorang kepala daerah, Seno harusnya tidak berkata kasar seperti itu. Udah gitu yang diumpat calon presiden lagi. Itu kalau ternyata Prabowo yang terpilih, apa kabar karirnya di pemerintahan? Bye! Waspadalah! Waspadalah!
Jangan bercanda sama orang yang serius. Jangan mengumpat kalau tidak mau diumpat. Sebuah prinsip dasar yang kerap terlupakan. Share on XMenurut Ferry, sebagai orang Jawa, kata-kata tersebut nggak patut dilontarkan. Eh, tapi aku kalau main sama kawanku yang dari Jawa Timur suka dipanggil dengan kata-kata yang katanya disebut sebagai umpatan itu kok. Panggilan kesayangan katanya. Apa jangan-jangan kata-kata tersebut sebenarnya juga dimaksudkan sebagai panggilan akrab? Ededehhh… tapi nyebutnya nggak sambil marah-marah juga ya. Wkwkwk.
Ferry menilai, ada upaya memelintirkan pernyataan Prabowo tentang ‘tampang Boyolali’. Pernyataan tersebut digoreng sedemikian rupa sehingga menjadi bahan sedap untuk mengahasut dan memobilisasi massa.
Ya, tapi emang terkadang bercanda itu susah-susah gampang. Aku sih kalau dipanggil ‘sobat kismin’ nggak akan masalah. Tapi suka sedih aja kalau ditambah dengan istilah ‘jomblo ngenes’.
Tim Prabowo-Sandi sebenarnya mengaku geram atas umpatan Bupati Boyolali. Namun kegeraman ini terpaksa harus ditahan karena tim sudah berkomitmen untuk membuat kontestasi pemilihan umum berjalan kondusif.
Wadaw, mantap tenan. Merasa marah memang lumrah, tapi nggak harus balas mengumpat juga kan? Kalau mau, main berbalas pantun aja. Nanti biar aku yang dapat bagian teriak-teriak ‘cakeeeeppp’. Seru kan? (E36)