“Tidak layak orang takut resiko kritik, sebab orang tidak akan menjadi hina dan jatuh harga dirinya karena dikritik.” ~Abdullah Gymnastiar
PinterPolitik.com
Untuk menaikkan citra diri, beberapa orang rela menjatuhkan citra orang lain. Nah, hal tersebut menjadi semakin lumrah menjelang pemilu. Tapi santai aja gaes, nggak usah emosi. Kalau kritiknya benar kenapa enggak? Jadi, jangan mentang-mentang mendukung salah satu tokoh, kita jadi gelap mata. Nggak boleh. Hehehe.
Satu kritikan menohok dilancarkan Prabowo Subianto atas pembangunan infrastruktur yang menjadi kebanggaan Presiden Joko Widodo. Menurut Prabowo, pembangunan infrastruktur yang terjadi sekarang malah membuat pasar dalam negeri dibanjiri produk asing dan membuat daya saing Indonesia melemah.
Prabowo menilai, untuk apa kereta api bagus, jalan tol bagus, kalau mobil dan truk di jalan tol semua produk asing?
Hmm, yakin nih semua produk asing? Siapa tahu di antaranya ada satu mobil Esemka? Siapa tahu loh ya…
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Arsul Sani mengatakan, rakyat menunggu konsep apa yang ditawarkan Prabowo untuk membangkitkan industri otomotif dalam negeri, bukan sekadar mengkritisi perkara mobil impor.
Prabowo mengkritik Jokowi yang gemar membangun jalan tol, tapi yang ngisi mobil-mobil impor. Hmm, emang mobil Esemka apa kabar nih Pakde? Share on XDoi menilai, sejak kalah di Pilpres 2014, Prabowo dan partainya nggak pernah menawarkan konsep-konsep pembangunan alternatif. Malah dia merasa, Prabowo hanya sibuk membangun kritik dengan narasi bahwa sumber daya Indonesia dikuasai asing dan hutang bertambah.
Bentar dulu… kalau dipikir-pikir kritiknya bener juga. Emang betul sekarang kita lagi kebanjiran produk asing. Soal hutang nambah? Lah, emang bangun infrastruktur bejibun macam sekarang duit dari mana?
Walau begitu, tenang aja Sahabat. Seperti yang Jusuf Kalla pernah bilang, ngutang mulu nggak apa-apa, yang penting mampu bayar. Woles ae…
Arsul menyebut, terkait dengan pembangunan infrastruktur itu sendiri, terlalu sempit kalau hanya dikaitkan dengan industri otomotif saja. Pembangunan infrastruktur itu kan tujuan utamanya menciptakan konektivitas dalam arti yang luas, termasuk sebagai sarana menstimulasi relasi ekonomi, sosial, budaya, antar elemen masyarakat yang berbeda-beda.
Yowis, yowis, nggak usah ribut. Bisa jadi Pak Prabowo sebenarnya cuma penasaran dengan kabar mobil Esemka. Dulu kan hits banget ya. Lah, kok sekarang ngilang? Hayoloo. (E36)