“Pemimpin sering berdongeng, bagaimana sih rasanya makan enak.”
PinterPolitik.com
[dropcap]T[/dropcap]idak aneh jika pemerintah Jokowi yang sedang berkuasa di negeri ini seringkali dituduh oleh kelompok oposisi melakukan kecurangan dan kebodohan dalam menjalankan roda pemerintahannya.
Bukan hanya para elite politik saja yang membuat spekulasi seperti itu, sekelompok masyarakan barisan sakit hati pun turut berpartisipasi mengolok-olok kinerja pemerintahan Jokowi.
Nah, apakah kalian termasuk dalam golongan sakit yang senangnya hanya mengolok-olok pemerintahan gengs?
Hmmm, sudah ya gengs, kasihan loh pemerintah sudah capek-capek bikin program ngawur dan program pencitraan, masa sih kalian masih tega mengolok-olok sampai enggak mau kasih apresiasi sedikit pun. Weleh-weleh.
Kalau kalian seperti itu, sama dong gengs kayak cawapres yang diusung Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN. Yoi, adalah bang Sandiaga Uno yang lagi menuding kalau pemerintahan Jokowi itu ikut campur mengontrol data-data di Badan Pusat Statitsik (BPS) terkait kemisikinan dan pengangguran. Ckckck.
Sandi berspekulasi kalau pengontrolan data BPS mengenai tingkat kemiskinan dan pengangguran yang seolah-olah turun itu, sangatlah berbeda dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Contohnya, soal data kemiskinan yang diklaim menurun ke angka 9,82 persen atau setara dengan 25,95 juta orang per Maret 2018. Menurut Sandi. ini menimbulkan pertanyaan terkait patokan garis kemiskinan yang ditetapkan BPS, masa pendapatan per kapita per bulannya hanya sebesar Rp 401.220, atau sekitar Rp 13.374 per hari? Hmmm, apa mungkin BPS lagi ngantuk jadi salah input angka gengs? Atau Bang Sandi yang lupa pakai kacamata saat lihat data itu? Wkwkwk.
Sampai-sampai ada yang bertanya: “Apa realistis orang di zaman sekarang bisa hidup dengan Rp 13.000 per hari?” Ckckckck. Share on X
Terlepas dari ini semua, posisi Jokowi sebagai petahana memang diuntungkan. Sebagai pemegang jabatan tertinggi di Indonesia Jokowi bisa saja menggunakan seluruh lembaga pemerintahan untuk bekerja lebih keras demi kembali memenangkan dirinya di Pilpres 2019.
Namun apa yang menjadi tudingan partai oposisi dan sebagian kelompok masyarakat kepada Jokowi terkait akurasidata juga harus diperhatikan.
Nah jadi intinya gengs, apa yakin pemerintah Jokowi adalah pemerintahan yang gagal dan cacat? Terus apa kalian juga yakin, kalau misalnya Jokowi diganti di Pilpres tahun depan Indonesia akan sesuai dengan harapan kita semua?
Selain itu gengs, apakah program Sandi yang akan mengandalkan One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OKE-OCE) bisa menjadi solusi Indonesia ke depan? Hmmm, semoga aja OKE-OCE bukan sekedar seminar yang ujung-ujungnya bilang: “Kita sebagai anak muda hanya dikasih ceramah dan cerita gimana sih rasanya jadi orang kaya!” Weleh-weleh. (G35)