“Politisi berjuang untuk rakyat? Rakyat berjuang untuk? Tafsirkan sendiri.”
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]asangan calon presiden-wakil presiden yang nanti ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) wajib memberikan informasi akurat kepada masyarakat saat berkampanye.
Nah, hal itu merupakan kewajiban yang tertuang dalam Peraturan KPU No. 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum.
Kandidat harus memberikan informasi yang benar, seimbang dan bertanggung jawab sebagai bagian dari pendidikan politik, mengutip PKPU No. 23 tahun 2018 Pasal 20 Ayat (1) butir d.
Sebentar deh gengs, KPU ngomong gini sama saja bilang dengan cara halus, kalau para capres dan cawapres itu senangnya bohongin rakyat dan tidak bertanggung jawab? Hmmm, bener enggak sih gengs?
Ya kalau enggak gitu kan KPU enggak usah dong menghimbau sampai segitunya. Ehehehe.
Lanjut ya gengs, kalau menurut KPU, kewajiban memberikan informasi yang benar bukan sekadar demi pendidikan politik, tetapi juga untuk mencerdaskan pemilih. Kampanye mesti bersifat mendidik dan disampaikan dengan sopan.
Duh… KZL deh. Apa sih yang sebenarnya mau dipelajari dari politisi itu? Korupsinya? Ketidakkonsistenannya yang dinamis itu? Atau apa nih? Jelasin dong, pendidikannya di mana pak? Uppss, keceplosan nih gengs, maaf ya. Ehehehe.
Tapi memang sih gengs bagaimanapun hal seperti itu harus diingatkan kepada seluruh elemen bangsa agar terhindar dari orang-orang licik yang sukanya mengadu domba satu dengan yang lainnya, sehingga akhirnya “jengjeng” semua saling beradu deh. Ahahaha.
Tidak hanya capres dan cawapres gengs yang mesti menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan golongan di masyarakat, tetapi kita juga.
Bersikap bijak dan beradab saat kampanye juga harus diutamakan, yakni dengan tidak menyerang pribadi, kelompok, golongan, atau pasangan calon lain. Hal inilah yang menjadi pembelajaran bagi kita gengs. Semoga aja ya Pemilu tahun depan akan baik-baik saja. Amin!
Ingat gengs, kalau nanti ada pelanggaran kampanye langsung dilaporkan ya! Jangan langsung main hakim sendiri loh, apalagi sampai kalian balas tindakan itu. Hufft, capek deh. Ahahaha.
Gengs ini yang terakhir ya, eyke mau share ungkapan keren dari Jalaluddin Rumi: “Kemarin saya pintar, jadi saya ingin mengubah dunia. Hari ini saya bijaksana, jadi saya mengubah diri saya sendiri.” (G35)