HomeTerkiniKPU DKI Sortir 7,2 Juta Surat Suara

KPU DKI Sortir 7,2 Juta Surat Suara

Kecil Besar

Petugas akan mendistribusikan surat ini ke setiap kecamatan sebagai tempat penyimpanan sementara seluruh alat kelengkapan pemungutan suara.


pinterpolitik.comRabu, 25 Januari 2017.

JAKARTA – KPU Jakarta Pusat mulai menyortir dan melipat surat suara di gudang logistik, Senen, Jakarta Pusat. Targetnya kegiatan ini akan selesai dalam tujuh hari ke depan. Meski ditargetkan tujuh hari selesai, KPU Kota Jakarta Pusat akan berusaha agar proses sortir ini kelar dalam waktu hanya lima hari.

“Dua hari berikutnya kami akan kroscek ulang per surat suara, per TPS, dan per kelurahan,” ujar Ketua KPU Jakarta Pusat Arif Bawono

Arif juga menjelaskan, surat suara masih ada di KPU Kota Jakarta Pusat sampai 1 Februari 2017. Setelah itu, petugas akan mendistribusikan surat ini ke setiap kecamatan sebagai tempat penyimpanan sementara seluruh alat kelengkapan pemungutan suara.

Seluruh kelengkapan itu baru akan dikirim ke tiap kelurahan pada 12 Februari 2017. Petugas dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara akan mengambilnya pada 14 Februari. Proses distribusi dilakukan segera ke tiap tempat pemungutan suara sehingga dapat digunakan keesokan harinya untuk pilkada.

Menurut anggota KPU Jakarta M. Fadlillah, 7,2 juta surat suara yang dikirim itu termasuk surat suara tambahan yang akan digunakan apabila dilakukan pemilihan ulang. Fadlillah menjelaskan surat suara tambahan itu jumlahnya 2,5 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) per-Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 7.292.619 surat suara dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

“Jumlah surat suara yang di cetak sebanyak Daftar Pemilih Tetap plus 2,5 persen pemilih di tiap Tempat Pemungutan Suara yaitu sekitar 7.392.619 surat suara,” kata Fadlillah di Kantor KPU Jakarta.

Baca juga :  Nge-Audit Kerjaan Para Menko Santuy

Setelah membuka surat suara secara simbolis dari kardus yang ada, selanjutnya surat berjumlah 766.000 itu langsung di sortir dan di lipat oleh para pekerja.

Acara simbolis ini turut hadir Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Asep Guntur Rahayu, Kapolsek Senen Kompol Indra Tarigan, beserta stakeholder penyelenggara dan pengawas Pemilu lainnya. (tempo/A15)

 

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

Teror Soros, Nyata atau “Hiperbola”? 

Investor kondang George Soros belakangan ramai dibincangkan di media sosial. Apakah ancaman Soros benar adanya, atau hanya dilebih-lebihkan? 

Begitu Sulit Sri Mulyani

Kementerian Keuangan belum juga memberikan paparan kinerja APBN bulan Januari 2025.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...