“Anda tidak perlu angkat senjata ke medan perang seperti jaman dulu, Anda cukup jangan korupsi saja, itu sudah cukup.” ~ Basuki Tjahaja Purnama
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]uh gengs, Jokowi kehilangan satu orang lagi nih di kabinet kerjanya. Kali ini Jokowi ditinggal bukan karena perbedaan pendapat terhadap pilihan presiden di Pilpres 2019 atau pun karena hal yang keberkaitan dengan kubu oposisi. Kali ini Jokowi ditinggal karena status tersangka korupsi.
Baru saja Idrus Marham mengakui penetapan status barunya oleh KPK sebagai tersangka korupsi. Hal ini bisa dikatakan aib dan tindakan yang menghinakan Jokowi beserta partainya, sebab jabatan Menteri Sosial sekaligus pengurus DPP Golkar seakan tidak menjadi penghalang baginya untuk melakukan korupsi. Weleh-weleh.
Siapa di antara kalian yang enggak sepakat sama eyke, kalau koruptor itu hina dan mungkin lebih rendah dari kata hina serta lebih buruk dari kata aib? Hmmm, terlalu sih kalau sampai enggak sepakat mah.
Btw gengs, kalau menurut Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie, keputusan KPK menetapkan Idrus sebagai tersangka serta tercatat sebagai menteri Jokowi yang pertama kali menyandang status koruptor dinilai sebagai sikap ksatria. Zzzz, gubrak gubrak gubrak jeng jeng jeng.
Nah, yang kayak gini nih cocok nggak kalau dibilang sebagai pembina dan peternak koruptor? Masa sih maling dibilang ksatria, jadi pengen ngasih makanan sapi hehehe.
Oh iya gengs, yang ramai dari kasus ini itu sebenarnya bukan persoalan korupsi dan mundur dari menteri aja, tapi kasus ini juga diramaikan isu kalau KPK itu sudah kebocoran informasi terkait status Idrus.
Harus dicari tahu nih siapa yang mulutnya suka lemes kayak gini, padahal kalau enggak dibocorin kan jadi enak tuh shock therapy-nya buat Idrus, penghuni istana, dan Partai Golkar. Wkwkwkw.
Eh tapi nih gengs, Idrus seharusnya bersyukur tuh, jadi enggak usah segala bikin press conference. Gengs, ternyata Jokowi yang terkenal bersih dan katanya tidak memiliki jejak kasus serta indikasi korupsi, sebenarnya memang tidak seutuhnya bersih. Benar mungkin apa yang dikatakan Mahfud MD, Jokowi itu baik tapi ia tersandera di lingkaran orang busuk yang nafsu akan uang dan jabatan.
Jadi gimana nih gengs menurut kalian? Apa kalian masih yakin Jokowi itu tidak akan serupa dengan pepatah ini:
“Teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi akan memberimu minyak wangi, kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (G35)