“Menjadi pencuri itu lebih menyedihkan dibanding menjadi pengemis.” ~Amelia
PinterPolitik.com
[dropcap]B[/dropcap]encana memang merupakan cobaan yang menguras tangis dan peluh. Namun, di baliknya ternyata ada juga segelintir orang serakah yang tega mengabil keuntungan.
Ya, bencana tidak melulu membuat semua orang berduka. Tapi bencana bisa menjadi ladang emas bagi sebagian orang yang lain. Ihh kok tega? Ya, memang begitu adanya.
Contoh kasusnya bisa kita lihat saat penanganan gempa Lombok beberapa waktu lalu. Seorang anggota DPRD Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dana rehabilitasi sekolah rusak akibat gempa bumi. Ckckck.
Setelah gempa Lombok, giliran Sulawesi Tengah yang mengalami gempa hingga menyebabkan tsunami. Jumlah korban yang meninggal pun melimpah, lebih dari 800 orang.
Bantuan pun mulai mengalir begitu derasnya. Tidak hanya dari pemerintah dan masyarakat dalam negeri tapi juga dari negara-negara sahabat. Aihh, ku sangat terharu…
Uang bencana saja masih bisa dikorupsi. Heran banget sama tikus di negeri ini... Share on XTapi, mengingat penglaman-pengalaman kelam yang sering Indonesia alami dalam mengurus bantuan penanggulangan bencana, ku jadi khawatir juga. Yang gini-gini emang lazim di politik Indonesia. Bantuan yang melimpah kalau di korupsi ya sama aja bodong. Bisa-bisa pembagiannya nggak merata, dan masyarakat pun menderita. Syeedih…
Konon, KPK kemungkinan akan bertindak sebagai polisi keuangan selama proses penanggulangan gempa di Sulawesi Tengah. Jika dimungkinan, KPK juga akan membangun kantor di daerah bencana. Kayak waktu kejadian tsunami Aceh 2004 silam gitulah.
Soalnya kan sekarang pemerintah menerima bantuan dari luar negeri. Dananya pasti besar dong. Begitu mesti dipantau ekstra biar nggak disedot maling-maling nakal. Kalau sampai kecolongan, apa kata dunia? Bisa malu banget pastinya.
Sekarang aja udah marak banget berita penjarahan yang terjadi di Palu. Ngeri gaes melihat orang-orang pada beringasan menjarah toko dan supermarket. Lagi berduka masih kepikiran aja berbuat jahat. Bener-bener deh.
Meski begitu, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menilai, bisa saja masalah penggunaan dana bantuan itu bukan korupsi, melainkan kesalahan manajemen. Zzzz, bisa-bisanya.
Sejauh ini KPK memang belum mebentuk tim, tapi sudah ada diskusi supaya KPK bisa bersikap seperti di Aceh dulu. (E36)