Site icon PinterPolitik.com

KPK ‘Bunuh’ Hasrat Politikus

KPK ‘Bunuh’ Hasrat Politikus

Agus Rahardjo, Ketua KPK RI. (Foto: Istimewa)

“Dalam kondisi darurat korupsi, pejabat negara tetap mencuri silih berganti. Sebanyak koruptor masuk penjara, sebanyak itu pula regenerasinya menggarong negara.”


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]etua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo sengaja mengumbar narasi ke publik bahwa koruptor tak hanya bermain di belakang layar, tapi ada juga yang terang – terangan tampil dalam kontestasi politik.

Tujuan Agus Rahardjo itu jelas bukan untuk menghancurkan elektabilitas calon kepala daerah, tapi hanya menyadarkan masyarakat agar selektif sehingga tak memilih koruptor sebagai pemimpinnya.

Yang lebih mengejutkan, Ketua KPK menyatakan ada 90 persen dari peserta Pilkada itu sudah berstatus tersangka. Waduh, Pilkada berarti hanya jadi reuni para tersangka dong, weleeeeh weleeeh.

Coba deh bayangin aja, kalau yang sedang bertarung dan merayu dengan janji manis kepada masyarakat itu para koruptor, gimana ya? Ngeri amat ya, hmmm.

Kalau sudah begini masyarakat masih percaya? Hadeuuuhhh. Para koruptor harus mengeluarkan jurus rayuan maut seperti apa coba biar dipilih masyarakat? Entahlah.

Untungnya Ketua KPK hanya menyebutkan jumlahnya aja 90 persen dari peserta Pilkada, coba bayangkan kalau dari 90 persen itu disebutkan namanya satu – satu oleh KPK. Bisa jadi terkenal itu calon – calon kepala daerah. Uhuuuyyy, tapi terkenalnya saat pake rompi oranye, weleeeeh weleeeeh.

Eeeettttt, tapi tenang saja, berhubung sudah ada kebijakan penundaan penanganan perkara jadi bisalah para tersangka itu kampanye lagi. Tapi inget, saat proses Pilkada selesai urusan dengan KPK akan dilanjut lagi. KPK gak gampang lupa kok, hehehe.

Kalau sudah terkenal bukannya lebih mudah ya untuk menggaet suara? Bilang aja ini adalah kriminalisasi atau apaan kek, nyari akal – akalan. Bukan politikus itu jago ngarang ya?

Tapi yang jelas, koruptor tetaplah koruptor, ga bisa disembunyikan lagi. Kalaupun nanti koruptor itu terpilih, euforia kemenangannya hanya sesaat. Ingat ya, KPK akan melanjutkan penanganan perkaranya, huhuhu.

Hadeuhhhh, secara tidak langsung KPK sekarang menjadi ‘pembunuh’ dari hasrat politikus ya? Politikus mau maju jadi kepala daerah malah dijegal.

Eeettttt, bukan begitu, tapi KPK akan menjadi ‘pembunuh’ untuk politikus yang hasratnya hanya untuk korupsi lagi dan lagi.

Kalau mau nebak-nebak siapa dan dari partai mana aja, tinggal simak aja siapa yang jadi cacing kepanasan, weleeeh weleeeh. (Z19)

Exit mobile version