“Ini sangat memprihatinkan, larangan itu sangat tendensius dan itu terkesan ada agenda setting dan dipolitisir, jangan-jangan ditunggangi nih. Tidak menutup kemungkinan itu dipesan pihak pihak tertentu. Tapi untuk kepastiannya sedang kita telusuri.” ~ Deddy Mizwar
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]omisi Penyiaran Indonesia (KPI) mendadak punya taring tajam, ganas, dan mengerikan. Ini bukan KPI yang kita kenal. Mengerikan dan mengejutkan, ada apa? Tumben sekali, ehmm.
Mungkin yang kita kenal adalah KPI yang selalu malu – malu untuk menindak pelanggaran penyiaran, atau mungkin kita kenal KPI yang tak punya taring dalam memberikan sanksi berat bagi para pelanggar.
Jadi kalau KPI hadir dengan ganas dan agresif, itu jadi terasa aneh. KPI kenapa deh? Uppsss, sehat? Weleeeh weleeeh.
Nah, coba kita simak secara seksama tingkah KPI belakangan ini. KPI kini melakukan pelarangan setiap calon kepala daerah melakukan kampanye melalui seni drama, sinetron, maupun seni peran lainnya di televisi.
Tumben proaktif begini, ehmm, ada apa gerangan? Sudah sadar fungsi dan tugasnya? Apa dapet pesenan dari orang? Emangnya siapa sih yang suka kampanye di televisi?
Kabar kaburnya, kebijakan KPI ini ternyata sangat syarat kepentingan. Karena spesifik melarang calon kepala daerah yang tampil acting di televisi.
Usut punya usut, ini berkaitan dengan Pilgub Jawa Barat dan sangat merugikan salah satu calon yang berprofesi sebagai aktor, yaitu Deddy Mizwar.
Alhasil, Deddy Mizwar ngamuk karena merasa larangan ini tendensius dan terkesan dipolitisir bahkan seperti ada yang mendesain.
Lebih parahnya, Deddy sempat menuding kalau KPI ditunggangi kepentingan salah satu pihak. Nah loh, gimana nih? Akhirnya Deddy melayangkan somasi ke KPI, karena tidak terima dengan kebijakan tendensiusnya itu, ehmmm.
Kemungkinannya cuma dua sih, kita yang kaget dan aneh lihat KPI pro aktif, atau dugaan Deddy kalau KPI itu dipesan pihak tertentu itu benar? Wedew, mengerikan!
Tapi kalau tiba – tiba KPI sok aktif begini, pasti ada sesuatu sih, apa pesanan di tahun politik? Mungkinkah KPI dijadikan alat untuk menghajar Deddy Mizwar?
Lah, curang dong kalau begitu. Ehmm biarkan saja, kalau yang curang biasanya kena batunya sendiri nanti, weleeeh weleeh.
Makanya Democritus pernah berkata, kecurangan itu awal dari kerugian. Nanti palingan pihak yang curang bakal rugi sendiri, ehmm, rasakan itu, weleeeh weleeh. (Z19)