“Memakai jalan pintas untuk menyelesaikan masalah, sama seperti masuk ke jalur berlawanan untuk mempercepat laju mobil. Bahaya!” ~ Alissa Wahid
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]enyematan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bagi suatu daerah merupakan prestasi yang patut dibanggakan.
Oleh karena itu, tak aneh bila seluruh kepala daerah mengejar WTP dari BPK. Sampai – sampai jalan pintas dijalani. Weleeeeh weleeeeh, masa untuk mendapatkan predikat yang bagus itu memakai cara yang tidak baik sih, ahhh syudahlahhhh.
Inget kan ada pejabat daerah yang memberikan suap untuk dapat WTP? Hadeuuh, lagian kalau mau dipuji itu harusnya mau bekerja keras melakukan kinerja terbaik, jangan malah dimanipulasi, weleeeeeh weeleeeeh.
Kalau jadi pejabat hanya ingin dipuji ya mending ga usah jadi pejabat. Apa sih motivasinya ingin menjadi pejabat? Menyejahterakan orang banyak atau berharap dipuji orang banyak?
Weleeeh weleeeeh, tak jarang juga sih WTP dijadikan alat untuk maju lagi menjadi kepala daerah. Kan lumayan tuh bisa mengungkit keberhasilannya dapet WTP, tapi sayangnya ga ada yang tahu gimana prosesnya dapet WTP.
Kalau gara – gara keberhasilan sih keren, tapi kalau dapetnya itu nyogok kayak pejabat yang waktu itu, aaahhhh syudahlah, rusak dunia persilatan.
Kalau semua daerah berlomba mendapatkan WTP, tentunya DKI Jakarta sebagai Ibukota juga tak mau kalah dong, masa mau kalah dibandingkan daerah – daerah lain. Weleeeeh weleeeh.
Sandi Coffee Morning Bareng DPRD DKI Bahas Target WTP https://t.co/SbQdfwHpry pic.twitter.com/ZTNICskeVZ
— detikcom (@detikcom) February 27, 2018
Hmmmm, pantes aja Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno sekarang lagi bersusah payah ingin mendapatkan WTP.
Upaya Sandi tak main – main, ia mati – matian ingin mendapatkan WTP. Entah tujuannya apa?
Apakah Sandi tak mau kalah dengan pemimpin DKI periode yang lalu? Ataukah Sandi itu ingin memberikan kebanggaan bagi warga DKI? Atau justru untuk alat dan investasi agar lancar maju kembali jadi Gubernur DKI?
Banyak motifnya lah, weleeeeh weleeeh. Tapi kalau diliat dari usahanya lumayan juga, Sandi nekat menambah personil untuk menginventaris aset daerah.
Selain itu, Sandi rela ‘berkompromi’ dengan DPRD DKI. Hmmmm, apalagi Sandi sudah melakukan ‘kompromi kopi’ dengan DPRD, buat apa nih? Buat jadi ‘pelicin’ atau apa nih? Weleeeh weeleeeh. (Z19)