“Transparan adalah kunci untuk memajukan negara ini, tidak ada gelap, sembunyi-sembunyi ataupun remang-remang.” ~Basuki Tjahaja Purnama
PinterPolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]khir-akhir ini warga dihebohkan dengan tercecernya ribuan keping KTP elektronik yang tercecer di Jalan Bojong Rangkong, Pondokkopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Haduuhh, kenapa juga e-KTP yang tercecer? Kenapa bukan uang seratus ribuan? Ehhh…
Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrullah menduga tercecernya ribuan keping e-KTP tersebut sengaja dibuang oleh oknum tertentu. Kenapa begitu?
Kalau itu tercecer, pasti jatuhnya berhamburan. Tapi ini masih utuh di dalam karung. Kondisi karung pembungkusnya masih bagus, blangkonya juga bagus, belum pernah terkena air hujan, diletakkan di pinggir jalan yang sering dilewati orang berlalu-lalang. Kelihatan banget kayak di sengaja gitu deh.
Apa motif di balik tercecernya e-KTP di beberapa daerah? Share on XTemuan ribuan e-KTP ini katanya akan didalami lebih lanjut, biar ketahuan siapa yang buang dan berasal dari mana.
Yang jelas, semua temuan di lapangan menurut Zudan bukan berasal dari Kemendagri. Hal itu dapat dipastikan lantaran semua blangko yang tidak terpakai maupun e-KTP yang rusak atau invalid semua sudah dipotong pada bulan Mei 2017 yang lalu.
Nah, Mendagri Tjahjo Kumolo malah menduga kalau tercecernya e-KTP tersebut ada indikasi kepentingan politik. Persis seperti kejadian tercecernya e-KTP di Bogor beberapa waktu lalu. Tjahjo pun mengaku telah melakukan investigasi terhadap kasus tersebut. Hanya saja, dia tidak mau mendahului pihak kepolisian.
Menurut Tjahjo, meski tidak mengganggu sistem yang ada, namun kejadian ini bisa membuat kegaduhan di masyarakat. Apa lagi saat ini merupakan tahun politik. Yoehh, kalau sampai dipolitisasi kan jadi ribet ya Pak? Isu pemilih ganda aja masih kenceng, ada lagi masalah peredaran e-KTP misterius. Hehehe.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjutak berpendapat peristiwa ini diduga merupakan modus sehingga ada kemungkinan juga jika dikaitkan dengan kepentingan politik. Dalam peristiwa ini ada yang ingin mengharapkan kualitas pesta demokrasi yang akan dilaksanakan April 2019 tercoreng dengan tercecernya e-KTP.
Hmm… untuk itu, Kemendagri sudah menjamin bahwa kasus tercecernya e-KTP di Jakarta Timur, tidak akan ada pemilih memiliki e-KTP ganda. Hal ini ditegaskan oleh Tjahjo bahwa e-KTP yang tercecer di Jakarta Timur merupakan e-KTP yang sudah kadaluarsa. Yaa, semoga saja begitu. (E36)