HomeCelotehKode Keras Jokowi-Megawati

Kode Keras Jokowi-Megawati

“Politik adalah seni halus mendapatkan suara dari orang miskin dan dana kampanye dari orang kaya, dengan menjanjikan melindungi satu dari yang lain.” ~Oscar Ameringer


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]residen Joko Widodo masih malu-malu memberitahukan waktu pengumuman sosok yang akan mendampinginya menjadi cawapres di Pilpres 2019.

Tahu nggak gaes, waktu ditanya, doi malah nunjuk-nunjuk sebelahnya. Itu loh, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ehh, tapi bukannya bantu jawab, Bu Mega malah nyolek-nyolek Pak Presiden, terus langsung buru-buru masuk mobil. Kepriwe sih?

Tapi nih gaes, kalau kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, kepergian Jokowi dan Megawati dalam satu mobil itu memang khusus membicarakan soal cawapres Jokowi. Jadi percuma aja kemarin pada nanya, orang calonnya aja masih diomongin. Dududududuhhh, cape deh…

Jadi sampe sekarang keputusan Jokowi masih bergantung sama Megawati ya? Masa buat memutuskan kapan pengumuman cawapres aja mesti nunjuk-nunjuk dulu. Kenapa nih? Takut dijewer ya kalau salah jawab? Wedew, si Emak emang masih galak? Kalau mendahului, takut dibilang lupa sebagai petugas partai? Eh kok eike malah jadi ngungkit masa lalu sih. Hehehe.

Sejumlah pengamat memprediksi, Jokowi kemungkinan akan mengumumkan cawapresnya di menit-menit akhir agar bisa mengunci posisi partai pendukung.

Hmmm, kalo menurut eike sih juga gitu. Soalnya nih ya, walau keliatannya kompak, tapi kan nggak ada yang tahu kalau ternyata ada yang berniat kabur setelah tahu cawapres Jokowi? Apalagi partai-partai yang ngebet banget jadiin kadernya sebagai cawapres. Pinter banget yes Pak Jokowi ini?

Kemarinan eike udah denger tuh, soal PKB yang ngerongrong terus biar Jokowi cepat-cepat buka kartu. Katanya sih biar bisa buru-buru daftar, jadi partai koalisi pendukung Jokowi bisa terikat secara administrasi.

Baca juga :  Rahasia Rotasi Para Jenderal Prabowo

Bisa banget ya gaes alasannya. Bilang aja pengen siap-siap kabur terus bentuk koalisi baru – jika memungkinkan – kalau-kalau bukan Cak Imin yang jadi pilihan Jokowi. Kemarin sempet digoda-goda juga kan sama PKS? Hayo ngaku? Hehehe.

Lagian nggak apa-apa tahu kalo ngaku sekarang, terang-terangan aja kayak PAN atau PKS. Siapa tahu kan beneran bisa bikin poros ketiga, bikin koalisi keumatan yang sesungguhnya, semuanya berideologi keislaman. Kan mantap? Wkwkwk. (E36)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Abdi Negara Terbelenggu Kemiskinan?

"Oemar Bakri, Oemar Bakri, pegawai negeri…” ~Lirik Lagu Oemar Bakri -  Iwan Fals PinterPolitik.com Jadi pegawai negeri itu merupakan impian banyak orang. Pokoknya jadi PNS itu...

Luhut Panjaitan Memeluk Orba

"Luka tidak memiliki suara, sebab itu air mata jatuh tanpa bicara." ~Dilan 1990 PinterPolitik.com Orde Baru masih menjadi sejarah yang amat menakutkan dari sebagian besar masyarakat....

Ma’ruf Amin yang Terbuang?

"Sebagai kekasih, yang tak dianggap aku hanya bisa mencoba mengalah. Menahan setiap amarah…” ~Lirik Lagu Kekasih yang Tak Dianggap – Kertas Band PinterPolitik.com Jika di dunia...