Relawan ada di barisan terdepan, jika kepentingan rakyat menjadi tujuan.” ~Najwa Shihab
PinterPolitik.com
[dropcap]W[/dropcap]akil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ahmad Muzani mengatakan pihaknya akan lebih menggenjot kekuatan relawan dan nggak hanya bertumpu pada partai koalisi pendukung di Pilpres 2019.
Eaaaa, kenapa begitu? Kenapa nggak sama-sama digenjot, antara kekuatan relawan dan mesin partai koalisi? Bukankah kalau begitu akan lebih sukses? Idiiihh, ada bau-bau perpecahan nih. Hiya, hiya, hiya…
Ya, tapi nggak tahu juga gaes. Dari awal emang koalisi Prabowo-Sandiaga itu memang terlihat penuh drama. Beda sama koalisi sebelah yang kayaknya adem ayem dan mesra. Hehehe.
Kalau menurut Muzani, relawan Prabowo-Sandiaga itu amat militan. Terutama yang di luar negeri. Mereka bahkan rela mengeluarkan uang mereka sendiri demi memenangkan Prabowo-Sandiaga. Mantep banget kan tuh?
Nah, menurutnya, sekarang relawan tidak perlu lagi dibatasi oleh kekuatan partai atau kekuatan koalisi termasuk kekuatan caleg, mareka dibebaskan berjuang dengan cara masing-masing. Ngapain dibatasi? Wong sendiri aja sudah oke. Begitu kali ya?
Begitu pun halnya dengan relawan di Indonesia. Menurut dia banyak majelis taklim, ibu-ibu, dan kiai yang secara sukarela memperjuangkan Prabowo-Sandiaga.
Wah, relawannya boleh juga tuh. Terus kalau mesin partainya gimana? Kok mendadak jadi kayak pesimis gitu sama kekuatan koalisi? Bukan karena ada masalah internal kan? Abis kalau dilihat-lihat kok koalisinya tak lagi segreget waktu itu? Hati-hati diketawain lawan loh. Hehehe.
Kalau dilihat-lihat, relawan Prabowo-Sandiaga ini memang so sweet sekali ya. Sampai segitunya loh. Kalau sampe nggak menang sedih banget. Makannya Prabowo-Sandi harus lebih semangat lagi dong kampanyenya. Mesin partainya juga digerakkan lebih rajin.
Pak Prabowo juga gimana nih, masih semangat nggak? Kok makin lama seperti tertelah bumi. Eh, tepatnya tertelan pemberitaan tentang Sandiaga. Awas loh, bisa-bisa rakyat ngiranya Pilpres 2019 itu pertarungan antara Jokowi-Sandi bukan Jokowi-Prabowo. Hehehe. (E36)