“Ketahui seperti apa dirimu sendiri dan kamu akan memenangkan segala situasi” . – Sun Tzu
PinterPolitik.com
[dropcap]G[/dropcap]engs, sebagai masyarakat biasa nih, kalian kaget nggak secara tiba-tiba Kivlan Zen memberikan sindiran kepada Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)? Ibaratnya nih, tidak ada angin tidak ada hujan, pas enak-enak nonton televisi, eh petir besar menyambar. Duarr, pasti kaget setangah mati kan cuy.
Pasalnya nih, Kivlan melontarkan tuduhan kepada SBY sebagai orang yang licik. Bahkan doi mengatakan bahwa Partai Demokrat “tidak mempunyai kelamin yang jelas”. Wah, berani banget ya nih orang.
Hadeh, emang ada-ada aja nih orang. Apa doi nggak takut bakal dimusuhi banyak orang? Kan sampai saat ini loyalis dan pendukung setia SBY dan Partai Demokrat kan masih banyak banget.
Karena ungkapan Kivlan itu gengs, sontak langsung membuat kader militan Partai Demokrat, yaitu Andi Arief marah besar cuy. Untung marahnya gak kayak Thanos di Avengers: Endgame ya, bisa bahaya kalau sampai menjentikkan jari. Hehehe.
Kivlan melontarkan tuduhan kepada SBY sebagai orang yang licik. Bahkan doi mengatakan bahwa Partai Demokrat “tidak mempunyai kelamin yang jelas”. Wah, berani banget nih orang. Share on XDoi langsung kembali mengkritik Kivlan dan membuka borok lamanya loh. Andi mengungkapkan bahwa Kivlan merupakan salah satu otak dalam tragedi 1998. Doi juga mengatakan bahwa Kivlan mempunyai keterkaitan erat dengan bisnis penggalangan massa pada waktu itu cuy.
Bahkan nih, Andi juga mengungkap bahwa doi adalah orang yang sengaja membenturkan masyarakat sipil dengan militer pada waktu itu. Sehingga, Kivlan mendapatkan uang ketika ada puluhan masyarakat sipil mati.
Hmm, Andi ngomong gini nggak takut diculik lagi kah? Upppss.
Kivlan emang lebih senior dari SBY sih. Doi masuk Akmil tahun 1971, sementara SBY masuk tahun 1973. Jadi, doi emang bisa ngomong begitu. Tapi pertanyaannya adalah apakah pantas?
Partai Demokrat koalisinya Prabowo Subianto juga. Harusnya pendekatan yang dipakai itu soft-soft aja lah. Kalau mau diibaratkan, melawan api dengan api mah bukannya bikin jagung bakar jadi cepet matang, tapi malah bisa bikin kebakaran.
Lagian nih seharusnya Kivlan juga berkaca diri. Masak seorang mantan jenderal bintang dua mau melawan seorang mantan Presiden sekaligus mantan jenderal bintang empat? Selesain dulu lah masalah dengan Menko Polhukan Wiranto, baru mantan jenderal bintang empat lainya. Apa jangan-jangan doi emang sengaja mau kena double kill kayak di mobile legend? (F46)