“Kita tentu terkejut sekaligus bertanya-tanya. Apakah ada masalah dalam kinerja KPU sehingga kalah beruntun dalam sengketa di Bawaslu. Ujung dari semua hal ini akan dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada profesionalisme, netralitas, dan kemandirian KPU.” ~ Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]aat ini perasaan gegap gempita sedang menyelimuti Partai Bulan Bintang (PBB), merayakan kegembiraannya setelah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akhirnya menyatakan PBB berhak mengikuti Pemilu 2019.
Tapi di sisi lain, sayangnya kegembiraan ini diiringi dengan kritikan pedas pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menunjukan ketidakbecusannya. Apa artinya KPU sudah mulai gak kredibel ya sekarang? Mmmm.
Kalau ditelusuri ke belakang sedikit saja, maka kita bisa melihat bahwa KPU terhitung sudah empat kali melakukan kesalahan. Sebelumnya, pada 2017, KPU kalah dalam sengketa di Bawaslu terkait dengan proses pendaftaran parpol ke KPU dan sengketa administrasi Partai Garuda dan Berkarya. Kemudian, pada 2018 ini, KPU juga kalah dalam sengketa Pilkada Sumatra Utara dan yang terbaru, sengketa di Bawaslu melawan PBB.
Dalam waktu sesingkat itu, KPU kok keliatan banyak melakukan blunder ya. Untuk lembaga sekaliber KPU, kesalahan-kesalahan administrasi seperti ini sudah bukan lagi tempatnya. Emangnya pranata setingkat Rukun Tetangga (RT), yang masih dianggap wajar kalau masih melakukan kesalahan. Lah ini, KPU loh, lembaga besar. Bisa-bisa nanti KPU kehilangan kepercayaan masyarakat. Hadeuh gimana sih.
Seenggaknya saat ini, KPU itu harus menjaga profesionalismenya. Jangan terlihat memble karena terpaan pihak luar. Ya itu catatannya, setiap keputusan dari KPU sudah harus sekredibel mungkin. Jangan kayak yang sudah-sudah ini. Bikin malu ah itu. Tuh para pengamat aja udah mulai menghujankan kritikannya pada kinerja PKU kali ini. Sedih deh loh.
Para pengamat dan Politisi di luar sana kan jadi menatap tajam, seakan bertanya, Apa KPU udah udah gak sekredibel dulu. Jangan-jangan, sedari awal KPU memang ada niatan menghambat langkah sejumlah Parpol? Wah wah, nah kan kita jadi pada suudzon gara-gara kinerja KPU yang kayak gini. Ya semoga aja gak kayak gitu ya. Bisa merugikan banyak orang kan kalau gitu.
Nah yang bikin khawatir ini justru pas pelaksanaan Pilkada dan Pilpres nanti. Karena masyarakat sulit membayangkan kesuksesan pemilu dan Pilkada dengan kemampuan KPU yang terus-menerus kalah dalam sengketa. Kalau kinerja KPU begini terus, bisa-bisa hasil pemilu atau pilkada jadi rawan dan mudah digugat. Gak kebayang ya, bakal berantakan kayak apa kalau sampai kejadian. Geleng-geleng kepala deh. (K16)