“Dengan ini, saya bermaksud untuk maju sebagai calon anggota DPD dari DKI Jakarta pada 2019. Sehubungan dengan itu, maka saya mengundurkan diri sebagai ketua KPU DKI Jakarta,” tulis Sumarno dalam surat pengunduran dirinya.
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]unia politik mungkin dinilai menjadi tempat persinggahan yang kotor, karena acapkali dipertontonkan oleh praktik politik yang kotor.
Makanya, mungkin banyak yang tak mau terjun ke dunia politik karena alasan itu. Ini sih akibat aktor tertentu aja yang membuat suasananya menjadi kotor, tapi kalau nilai – nilai fundamental dari politik sungguh mulia lho, berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Tapi di sisi lain, ada juga yang menganggap dunia politik itu sebagai lahan basah dan menggiurkan. Alhasil, banyak yang ingin menjadi politikus tapi esensi dan motivasi dasarnya ga jelas. Akhirnya paling mentok jadi politikus UUD, ujung – ujungnya duit, weleeeh weeleeeeh.
Makanya ga aneh, pas dulu ditanya tugas anggota DPR itu ngapain, ehhh ga bisa jawab. Wajarlah, karena mungkin motivasinya berangkat dari hal yang menggiurkan, pahamlah kalau menggiurkan itu identik dengan apa, hadeuuuh. Kalau politikus begitu semua, nantinya bakal bikin rusak dunia politik aja.
Sekali – sekali yang jadi politikus itu jangan yang kocak – kocak begitu dong, hmmm, makanya mungkin itu yang memotivasi Ketua KPUD DKI Jakarta, Sumarno akhirnya terjun juga jadi peserta Pemilu dan mengundurkan diri sebagai Ketua KPUD DKI Jakarta.
Sumarno mencalonkan diri sebagai anggota DPD melalui jalur perseorangan. Nah loh, kalau udah ada mantan penyelenggara Pemilu begini bisa kali ya ada warnanya nanti. Biar ga polos – polos banget nanti yang kepilih, weleeeh weleeeh.
Weeeitttss, tapi apa yang bikin Sumarno mau maju jadi anggota DPD ya? Apakah Sumarno mulai bosan jadi penyelenggara Pemilu, atau emang tergiur juga pengen jadi politikus?
Hmmm, entahlah, tapi setidaknya kalau mantan Ketua KPUD itu ikut kontestasi politik, tahulah kalau ada praktik kecurangan ataupun manipulasi yang dilakukan.
Berhubung daerah pemilihannya di DKI, Sumarno mau tawarkan apa ya ke warga Jakarta, ciyeee sekarang bakal sibuk kampanye nih, weleeeh weleeeh.
Tapi kalau mantan penyelenggara Pemilu ikutan kontestasi, harus dibebani tugas lain untuk menjaga kualitas Pemilu, kan tahu gimana cara menjaganya.
Dan supaya apa yang diungkapkan Nelson Mandela itu ga terwujud, kalau kesalahan merupakan hal inheren dengan politik. (Z19)