“Dan hilang semua impianku, hilang semua harapanku. Hilang bersama resahku, hilang terbawa arah,” Peterpan, Dan Hilang
Pinterpolitik.com
Sepertinya Pak Jokowi sudah merasa cukup deh dengan keberadaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di pemerintahan negeri ini. Jadi, berdasarkan kabar yang beredar, kementerian ini berpotensi tak akan ada lagi di periode kedua pemerintahan Pak Jokowi. Wow!
Jadi, kalau kata Mantan Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, akan ada beberapa perubahan nama bagi sejumlah kementerian. Salah satu yang akan mengalami perubahan nama itu adalah Kemenpora yang diproyeksikan jadi Badan Khusus Olahraga.
Ya, masih belum pasti juga sih akan jadinya seperti apa nasib Kemenpora ini, secara kan pengumuman menteri yang ditunggu-tunggu sejak pagi, eh masih belum juga terlaksana. Hmmm, bikin penasaran aja nih Pak Jokowi.
Mungkin alasan resmi dari perubahan nama ini akan dikaitkan dengan peningkatan pencapaian pemerintah, sebagaimana diungkapkan oleh Pak Ngabalin. Tapi kalau melihat gerak-gerik kementerian ini dalam beberapa waktu terakhir, mungkin aja masyarakat jadi curiga mungkin ada alasan lain kenapa kementerian ini haru berubah namanya.
Mungkin gak ya nama Kemenpora diubah gara-gara sering terkena kasus korupsi? Share on XNah, mungkin kita masih ingat kalau Menpora Imam Nahrawi belum lama ini baru dijadikan tersangka oleh KPK dalam kasus suap dugaan dana hibah KONI. Sebuah capaian yang kurang mengenakkan di ujung masa jabatan kementerian tersebut.
Yang jadi perkara adalah, bukan kali ini saja Menpora ini jadi sasaran komisi anti-rasuah. Sebelumnya, ada juga sosok Andi Mallarangeng yang terjerat kasus korupsi Hambalang pada 2012 lalu.
Berdasarkan hal-hal tersebut, mungkin aja ada yang mengaitkan perubahan nama Kemenpora ini dengan banyaknya kasus korupsi di lembaga tersebut. Mungkin aja Pak Jokowi ini udah merasa sangat lelah dengan kementerian ini, karena kerap jadi sarang korupsi.
Sebenarnya, bukan kali ini aja sih kementerian ini harus dibubarkan atau tak lagi menyandang status kementerian. Di era Presiden Keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), jabatan menteri negara pemuda dan olahraga juga sempat dihilangkan ketika dia melakukan perombakan kabinet.
Terlepas dari itu semua, kenapa ya kementerian ini seolah seperti jadi sarang korupsi? Kalau dari segi anggaran sih, kementerian ini gak masuk 10 besar pemilik anggaran terbesar dalam APBN. Nah, mungkin gak ya ada faktor lain di balik korupsi di kementerian itu? Pengusaha misalnya?
Ya gak tahulah ya pastinya seperti apa. Yang jelas kita semua berharap perubahan nama ini bisa memberikan napas baru bagi olahraga di Indonesia yang prestasinya belum seluruhnya mendunia. Lebih jauh, kita juga berharap perubahan nama ini bisa menghilangkan korupsi dalam urusan olahraga negeri ini. Kalau tidak ya, buat apa ganti nama? (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.