Site icon PinterPolitik.com

Kemenag ‘Bangsat’ Semua?

Kemenag ‘Bangsat’ Semua?

Istimewa

“Yang dicari jangan kayak tadi, bapak lakukan inventarisasi, pencegahannya, Pak. Ini Kementerian Agama bangsat, semuanya, Pak!”~ Politikus PDIP, Arteria Dahlan.


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]eribahasa ‘Mulutmu Harimaumu’ sepertinya sangat pas disematkan pada politikus PDI-P Arteria Dahlan. Pasalnya baru-baru ini, dalam Rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung M Prasetyo soal travel umrah bodong, Arteria menyebut Kementerian Agama (Kemenag) dengan kata ‘Bangsat’.

Waduh waduh, katanya anggota dewan yang terhormat, masa bacotnya kayak gitu. Ngopi-ngopi dulu lah sana biar gak stres. Sekesal-kesalnya orang, kalau ada di jabatan publik seperti Anggota DPR, ya tentu harus santun dalam bertutur kata. Apa perlu rakyat yang jahit mulutnya?

Istilah ‘Bangsat’ memang gak serta merta keluar begitu saja dari mulut Arteria. Hal ini didasari rasa kekesalannya terhadap Kemenag yang seolah-olah menyalahkan masyarakat yang tertipu travel umrah bodong. Menurutnya, di sinilah dibutuhkan kehadiran negara dalam masyarakat.

Pengawasan yang dilakukan Kemenag terhadap penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) memang sangat minim. Wajar aja kalau Kemenang sampai kecolongan dua kali oleh Abu Tours maupun First Travel. Dana jamaah yang digelapkan angkanya besar loh, total gabungan keduanya mencapai Rp 2,7 triliun.

Seandainya boleh bersuuzon nih ya, jangan-jangan uangnya sebagian besar lari ke para politisi untuk modal Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 mendatang. Aduh, masa menjabat dengan uang haram, iiyyuuuh auto dosa itu mah. Ya moga gak gitu ya kenyataannya. Amit-amit deh kalau sampai milih wakil rakyat hasil uang haram.

Di sisi lain, pernyataan menohok Arteria ini memang patut diacungi jempol. Harusnya Kemenag gak perlu kebakaran jenggot segala menanggapi pernyataan seperti ini. Intropeksi lah, apa aja yang salah dalam tubuh Kemenag. Gak usah jumawa sebagai sebuah kementerian. Toh gak ada yang sempurna di dunia ini.

Terkadang jajaran Kementerian Agama itu memang harus dikerasin biar gak lembek, mencla-mencle dalam menangani kasus sejenis seperti ini. Harus ada tindakan nyata baik itu upaya preventif, represif, maupun kuratif. Jangan bisanya hanya cabut izin biro umrah bodongnya aja. Anak TK juga bisa itu mah.

Sejauh ini, selain mencabut izin Abu Tours, Kemenag juga mencabut izin biro travel umrah bermasalah lainnya, seperti Solusi Balad Lumampah (SBL) di Bandung, Mustaqbal Prima Wisata di Cirebon, dan Interculture Tourindo di Jakarta. Lha, banyak toh biro umrah nakal macam First Travel. Hadeuh.

Tapi apa udah cukup dengan mencabut izinnya aja? Tetep bisa berangkat gak nih jamaahnya? Dana yang digelapkan apa kabar? Masih bisa balik 100 persen gak tuh? Sebenernya ketimbang ditujukan pada Kemenag, perkataan Arteria tuh lebih cocok di sampaikan pada oknum-oknum biro umrah bodong ini. Iya kan guys? (K16)

Exit mobile version