“Ratna Sarumpaet bebas menuding Megawati provokator & mencaci Presiden Jokowi, diduga atas arahan Aburizal Bakrie. Makanya, bung Karni Ilyas enggak berkutik. Karena mereka saling kedip mata demi misi politik balas dendam.” ~ Ketua Progres 98, Faizal Assegaf.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]iapa sih yang gak kenal Ratna Sarumpaet. Wanita ini emang terkenal cetar membahana badai di dunia aktivis. Dan terkadang tindak tanduk Ratna sering bersinggungan dengan dunia poltik. Terlebih belakangan ini dia seringkali terjun sebagai bagian dari kelompok oposisi yang bertubi-tubi nyinyirin Pemerintahan Jokowi.
Nyinyirnya yang terbaru, saat Ratna menghadiri acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa lalu. Ya seperti biasa, ia dengan lugas dan lantang memberikan kritikan pedas. Gak cuma Pemerintah Jokowi yang didamprat sama Ratna, tapi juga Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Ratna Sarumpaet bebas menuding Megawati provokator, pemerintah radikalis & sgl cacian pd Presiden JKW, sbb diduga atas arahan Aburizal Bakrie.
Makanya, bung Karni Ilyas pun dibuat tdk berkutik. Sesungguhnya mrk saling kedip mata demi menyalurkan misi politik balas dendam.
*FA*
— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) June 6, 2018
Paling males emang kalau udah berurusan sama bawelnya Ratna. Karena sekalipun dia yang salah, tetep aja orang lain yang harus minta maaf. Buktinya, dulu pas kendaraan pribadi Ratna diderek sama Dishub karena menyalahi area parkir, eh malah petugas Dishubnya yang harus minta maaf ke dia. Kan ngehebet.
Kira-kira Ratna yang terkenal sebagai aktivis HAM itu, berani gak menyuarakan permasalahan korban Lumpur Lapindo di acara ILC? Eike jamin gak berani deh.Secara Aburizal Bakrie sebagai empunya stasiun televisi yang membawahi program ILC adalah orang yang bertanggung jawab atas kasus itu.Mingkem bae.
Mknya Ratna Sarumpaet akn berubah jd burung beo bila dihadapkan pd Skandal lumpur Lapindo, maklum terkait hajat Boss Besar.
Bung Karni Ilyas taulah soal gituan, di sana ada lampu merah, hijau & kuning dlm aneka diskusi yg mrk suguhkan.
Intinya, jgn bahas skandal Lapindo.
*FA
— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) June 6, 2018
Apa aktiviszaman old ini udah kehilangan taring independensinya? Apa nyinyirnya itu disesuaikan pesanan pihak sponsor yang ingin mengarahkan kritikan kepada siapa? Mmm, ini mah main mata namanya. Bisa jadi posisi Karni Ilyas sebagai moderator ILC gak setuju-setuju amat sama apa yang dinyinyirin Ratna. Tapi sebagai ujung tombak ILC, Bung Karni akan membela sampai mati hak Ratna untuk mengkritik Pemerintahan Jokowi. Apa yang mereka lakukan ini gak ubahnya seperti perkataan filsuf Voltaire (1694-1778): “I do not agree with what you have to say, but I’ll defend to the death your right to say it.”(K16)