Sebastian Kurz, bukan hanya Konselor termuda di negaranya, Austria, tapi juga di dunia. Di beberapa wilayah Indonesia, tampuk pimpinan pun sudah mulai diambil alih oleh para pemimpin muda. Kita memasuki era pemimpin milenial?
PinterPolitik.com
“Para milenial berharap menciptakan masa depan yang lebih baik, dengan mengkolaborasikan kekuatan teknologi digital.” ~ Mal Fletcher
[dropcap size=big]S[/dropcap]iapa yang tidak senang bila negaranya dipimpin oleh seorang muda dengan ambisi besar? Begitulah kira-kira perasaan warga Austria saat ini, terhadap Konselor termuda sedunia mereka, Sebastian Kurz. Di usia 31 tahun telah menjadi pemimpin di negara kaya Eropa memang termasuk luar biasa, terpilihnya secara demokratis pula.
Kehadiran Kurz setidaknya menambah daftar kepala negara yang bukan saja muda usia, tapi juga tampan wajahnya. Bahkan, namanya sudah disetarakan para pemimpin ganteng sebelumnya, seperti Justin Trudeau dari Kanada dan Emmanuel Macron dari Prancis. Kehadiran mereka tentu akan menyegarkan foto deretan kepala negara dunia yang biasanya diisi oleh bapak-bapak maupun ibu-ibu di usia menjelang senja.
Di sisi lain, kemenangan Kurz juga membuat girang para generasi Milenial yang usianya sekarang antara 18 hingga 34 tahun. Karena sebelumnya, tampuk kepemimpinan di era ini masih dikuasai oleh para kepala negara dari golongan baby boomers dan beberapa Generasi X, seperti Trudeau dan Macron. Karenanya, kemenangan Kurz dideklarasikan sebagai kebangkitan pemimpin generasi Milenial.
#Kurz is the youngest prime minister. He’s 31. Now #Macron looks old… ? #Austria #AustriaElection #AustrianElections #Kurz2017 #Europe pic.twitter.com/WSJcp4GrWq
— StudentNuggets (@StudentNuggets) October 15, 2017
Di Indonesia sendiri, beberapa kepala daerah juga sudah mulai dikuasai oleh generasi yang melek gadget dan tergantung pada internet ini. Salah satunya Gubernur Lampung Ridho Ficardo dan Gubernur Jambi Zumi Zola, wajah mereka pun enggak kalah ganteng. Dari segi kinerja, keduanya juga tidak meragukan. Minimal, hingga hari ini, mereka masih lepas dari jerat operasi tangkap tangan KPK.
Jadi, sebetulnya para Milenial Indonesia juga sudah memulai gerakannya. Siapa tahu di 2019 nanti, tiba-tiba ada sosok Milenial yang tak kalah hebat dan lebih ganteng dari Jokowi maupun Prabowo yang bisa membawa pembaharuan bagi Indonesia, siapa tahu? Agus Yudhoyono, misalnya. Ups!
Terlepas dari itu semua, dunia yang sarat dengan problema ekonomi dan ancaman perang nuklir ini, memang membutuhkan era kepemimpinan baru. Seseorang yang mampu memberikan perubahan segar dari permasalahan utang dan problema HAM. Seseorang yang mungkin akan kita temukan dari para generasi masa depan, para pemimpin Milenial. (R24)