“Apa artinya berbeda jika kita tidak bisa istimewa?” ~Lauren Oliver
PinterPolitik.com
Enaknya jadi petahana. Bisa kerja, kerja, kerja, sambal tingkatkan elektabilitas diri. Bisa pakai fasilitas negera untuk menaikkan citra. Ya, mau aji mumpung atau nggak, tapi kan emang beneran asik. Kalau nggak asik, pasti Presiden Joko Widodo sudah ambil cuti dari awal-awal kampanye. Hehehe…
Enaknya lagi jadi petahana. Konon kesempatan menang pemilu lebih besar. Misalnya aja, Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama yang menjabat sebagai presiden selama dua periode. Hmm, kurang banyak ya contohnya? Pake telpon pintarnya dong. Cari sendiri. Wkwkwkwk…
Terus ya gaes, keistimewaan petahana juga makin menjadi karena setiap aparatur sipil negara (ASN), termasuk pejabat daerah diwajibkan untuk menyampaikan kinerja presiden kepada masyarakat. Bahkan instansi seperti TNI dan Polri juga diminta untuk melakukan hal yang sama. Wah, mantap banget ya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo sendiri loh yang bilang. Membebaskan ASN, gubernur, kepala desa, diperbolehkan bahkan disarankan untuk melakukan sosialisasi kinerja Presiden Jokowi.
Enaknya jadi petahana. Menang banyak~ Share on XMenurut Mendagri, mensosialisasikan kinerja pemerintah bukanlah aktivitas kampanye. Yang dilarang itu kalau sosialisasinya ditempeli dengan ajakan untuk memilih Jokowi kembali di Pilpres 2019, menyampaikan visi-misi calon, meneriakkan jargon, atau bahkan menyertakan nomor urut paslon di dalam penyampaiannya. Nah, kalau itu termasuk pelanggaran.
Kampanye nggak boleh, sosialisasi keberhasilan pemerintah boleh. Lah, enak banget kan? Kalau pun mau ikut kampanye sih boleh aja, tapi harus cuti.
Coba bayangkan kubu Prabowo Subianto, boro-boro mendapatkan keistimewaan seperti Jokowi, atau mau dibantu sosialisasi, wong mimpin negera aja belum pernah. Kalaupun ada pejabat daerah yang mau mendukung, apa yang mau disosialisasikan? Emang Prabowo siapa? Presiden? Hiya, hiya, hiya…
Yowis, sing sabar aja. Sebagai kubu yang bukan apalah-apalah di pemerintahan, memang kudu lebih usaha. Kampanye lebih rajin. Biar banyak rakyat yang kenal. Lebih sering lagi muncul di TV. Ehhh, yang punya TV kebanyakan juga ke petahana ya? Kasihan Prabowo, enaknya Jokowi. Hehehe. (E36)