Site icon PinterPolitik.com

Kapolri Tito Kehabisan Jabatan

Kapolri Tito Kehabisan Jabatan

Istimewa

Kapolri Tito Karnavian membenarkan adanya 414 perwira polisi yang saat ini menganggur. Kok bisa begitu?


PinterPolitik.com

“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan.” ~ Iwan Fals

[dropcap]P[/dropcap]engangguran menurun! Hmm kalau dari data BPS sih, memang menurun. Tapi turunnya hanya sedikit, sebab tahun lalu jumlah penganggurannya meningkat. Jadi sama juga bohong dong? Entahlah.

Coba aja ditanya sama orang-orang yang lalu lalang di pinggir jalan, cari kerja sekarang gampang atau susah sih? Pasti jawabnya susah. Weeedeew, Fadli Zon banget! Tapi kok elektabilitas Pakde masih tinggi aja? Sebodo teuing lah.

Kalo kata orang ekonomi, perekonomian dunia emang lagi melambat. Jadi, negara ini pun juga harus ikut-ikutan melambat ekonominya. Makanya, kalau kata orang sekarang, hidup masih bisa makan enak aja tuh, udah alhamdulillah.

Enggak usahlah neko-neko, pake wisata ke luar negeri ngabisin uang 5 miliar segala, tapi ujung-ujungnya malah masuk penjara. Kayak yang itu tuh, yang kerjaannya gerutuan melulu. Jangan juga pingin gaya-gayaan dengan cara menilep uang orang, selain dapat dosa, kan juga jadi hanya bahan cibiran doang. Hadeuh.

Mari berempati pada para sarjana baru di negeri ini, yang baru bersorak sorai bahagia kemarin, tapi pusing tujuh keliling sekarang. Gimana enggak, selesai kuliah terus ngapain? Cari kerja susah, cuy! Ada lima ribuan sarjana yang terlunta-lunta karena enggak juga dapat kerja. Uugh kacian!

Jangankan lulusan universitas swasta, lulusan akademi kepolisian yang udah ketahuan jalan karirnya aja sekarang nasibnya juga terlunta-lunta. Walaah, warbyasah sekali ya. Pantesan aja, Kapolri Tito Karnavian sekarang mengaku pusing. Pasalnya, lulusan perwira Kepolisian yang baru jumlahnya lebih banyak dari yang dibutuhkan! Wew! Ajib banget. Terus sekarang jadi banyak polisi nganggur dong? Bahaya sekaleee.

Terus mau dikemanain tuh, Pak. Jumlah 414 orang itu banyak, lho. Huusshh! Jangan bikin Pak Tito makin puyeng, entar di dor, lho. Mungkin juga, saking mumetnya sama jumlah perwira muda yang nganggur, Pak Tito ingin melampiaskannya pada para bandar Narkoba. Ya udahlah, Pak. Di dor aja itu para bandar Narkobanya. Tapi awas, jangan sampai salah dor ya. (R24)

Exit mobile version