Penangkapan terhadap tiga terduga teroris, berjumlah dua laki-laki dan satu perempuan, di rumah kontrakan di Jalan Bintara Jaya VIII, Kota Bekasi, Jawa Barat dilakukan dengan sangat baik oleh Kapolri dan tim gabungan. Polisi menemukan barang bukti berupa bom rakitan berbentuk Rice Cooker di kamar 104 di kontrakan tersebut.
Tim Gegana Polda Metro Jaya meledakkan satu dari tiga bom yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu malam pukul 19.20 dengan menggunakan sebuah tabung pengaman yang terpasang di mobil Tim Gegana. Tiga orang yang ditangkap itu antara lain berinisial NS, AS dan DYN, para tersangka diduga merupakan jaringan Bahrun Naim, anggota ISIS asal Indonesia.
Satu dari tiga orang terduga teroris yang diamankan di Bekasi Jawa Barat adalah seorang perempuan. Berinisial DYN, perempuan itu sudah siap menjadi ‘calon pengantin‘ alias orang yang akan melakukan aksi bom bunuh diri di Istana Negara. Kenapa bisa ada wanita? Di beberapa negara yang terdeteksi banyak aksi teror, kaum wanita sering menjadi alat untuk menjadi pelaku bom bunuh diri. Hal tersebut biasanya bermula dari sebuah doktrin yang kuat. Apalagi jika calon pelaku teroris masih baru dalam jaringan itu.
DYN termakan doktrin mengerikan dari paham terorisme yang merubah jalan pikir layaknya teroris hingga ingin menyerang negaranya sendiri. Doktrin seperti apa yang bisa mempengaruhi otak para tersangka? “Mereka termotivasi, jadi judulnya Daulah Islamiyah,” kata Kabag Mitraropenmas Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Awi Setiyono, dalam jumpa pers di Markas Besar Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Minggu (11/12/2016).
Identitas tersangka berinisial DYN, berupa kartu tanda penduduk (KTP) atas nama Dian Yulia Novi (27 tahun), perempuan yang ditangkap Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88) Polri di Bekasi, Jawa Barat, telah beredar di internet. Pekerjaannya tertulis sebagai pelajar/mahasiswa. Belum ada informasi jelas bagaimana perekrutan DYN masuk dalam jaringan teroris dan mau menjadi pengantin bom Bekasi di Istana Negara. Selain itu, DYN juga menuliskan surat wasiat berisi selembar kertas buku tulis berisi tulisan tangan. Surat ini diduga sebagai wasiat yang dikirimkan DYN kepada orangtuanya di Cirebon dan juga suaminya.
Daulah Islamiyah tak lain dan tak bukan adalah ISIS, kelompok teroris dari Suriah. Doktrin yang digeruskan ke putra-putri Indonesia itu menyangkut keyakinan soal aksi Amaliyah. “Yaitu kalau kalian belum mampu ke Suriah, (maka hendaknya kalian) membuat Amaliyah di negeri masing-masing semampunya. Itulah motivasi mereka, dan ini hasil dari proses penyidikan tadi malam, pemeriksaan intensif terhadap pelaku,” kata Awi dikutip dari beberapa sumber media lain.