“Kalau kodok saja bisa bernyanyi, mengapa manusia kerap kali sulit bernyanyi? Apa karena terlalu sibuk sampai tak ada waktu untuk bernyanyi? Apa karena manusia tak membutuhkan saat-saat gembira seperti itu?” ~Gordi
PinterPolitik.com
[dropcap]C[/dropcap]ieee ada yang resmi jadi cebong, nih!!!
Ya, mantan pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, telah resmi menjadi kader PDIP dan siap bersaing dalam pemilihan anggota legislatif di daerah pemilihan Riau. Mantap!
Bangga dipanggil cebong, Kapitra menjelaskan makna kecebong dalam persepsi agamanya, yakni menggambarkan anak katak sebagai pribadi yang kecil, yang tak henti berzikir dalam mengejar hal-hal besar.
Bagi Kapitra, menjadi caleg adalah hal besar yang akan ia lakukan untuk membela agama, ulama, serta masyarakat Indonesia dengan segala keragamannya.
Hoo seperti itu. Eike pikir kecebong itu cuma sebutan untuk para pendukung Jokowi aja. Ternyata maknanya dalem juga eaaak.
Nah, kalo antara Jokowi dan Rizieq, kira-kira Kapitra pilih yang mana?
Dengan tegas Kapitra menjawab, “Kalau Pak Jokowi lawan Habib Rizieq, saya izin ke PDIP, saya pilih Habib Rizieq.”
Wah, ini baru namanya kawan setia. Padahal mah yang di seberang udah ngomel-ngomel gitu, kesel karena doi lebih memilih Partai Banteng, merasa dikhianati, blablablabla….
Yaa gimana dong, yang nawarin jadi caleg cuma PDIP. Mana nih partai yang katanya jadi alumni 212? Diem-diem baeee. Tujuan politiknya Kapitra kan udah sangat Islami loh padahal. Hehe
Eike sendiri sih juga kaget waktu Kapitra tiba-tiba nyaleg dari PDIP. Sempet ikut heboh. Jurus tikungan PDIP mantap juga. Padahal untuk bergabung, Kapitra harus siap menerima kebencian dari kelompoknya, bahkan mungkin dari orang yang selama ini ia bela.
Kalau kata Kapitra, “Bagi saya, obat itu ditelan pahit dulu. Tapi pelan-pelan dia akan memberi refresi (refresh) dan memberikan kemanfaatan.”
Cakep banget kan kata-katanya? Adem gimana gitu. Kebetulan eike juga capek sih ngeliat orang marah-marah di media.
Ya, semoga saja semua pihak bisa ikut berpikiran jernih dengan apa yang sedang terjadi di dunia perpolitikan saat ini. Menurutnya, jika memang ingin menunjukkan konsistensi membela aspirasi umat Islam, parta-partai oposisi tersebut nggak perlu sampai mengingkari apa yang telah diperjuangkan. Fokus! (E36)