Site icon PinterPolitik.com

‘Kantong Kosong’ Romi – Muhaimin

'Kantong Kosong' Romi - Muhaimin

Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy dan Presiden Jokowi. (Istimewa)

“Akankah Cak Imin di gadang-gadang jadi Cawapres Jokowi 2019? Belum terjawab pertanyaan di atas, Jokowi seakan melakukan test the water dengan mengajak Romi.” ~ Gugus Joko Waskito


PinterPolitik.com

[dropcap]J[/dropcap]okowi sudah siap sedia maju kembali dalam kontestasi politik Pilpres 2019. Modal kuat sudah terbangun, sang petahana ini bahkan didukung koalisi gemuk. Jalan untuk menang rasanya akan mudah didapat, rasanya lho.

Karena politik itu dinamis, maka koalisi gemuk pun entah akan bertahan, bertambah atau malah berkurang. Tak ada jaminan dan ikrar pasti dukungan dalam politik, weleeeh weleeeh.

Tapi bukan hal itu yang membuat gaduh belakangan ini. Mungkin sesekali publik diramaikan oleh siapa penantang Jokowi, apakah Prabowo, Gatot, AHY atau Anies Baswedan? Hmm, kayak angin lalu aja.

Bukan di situ letak menariknya, tapi di saat Jokowi punya modal sebagai petahana dan koalisi gemuk, kursi pendamping Jokowi belum ditetapkan. Nah ini dia yang bikin gaduh, tokoh koalisi pun saling ngotot ingin merebutnya.

Weittts, bentar dulu, Cawapresnya Jokowi itu bukan bahan rebutan, tapi alat bercermin diri, layakkah mendapatkan tiket Cawapres? Makanya jangan malah sibuk beradu dan berebut jabatan, harusnya sih ngaca, layak ga ya?

Setidaknya, ada dua Ketua Umum partai politik yang katanya mau jadi Cawapresnya Jokowi, ia adalah Cak Imin dan Romahurmuziy. Ya kalau keduanya malu – malu jawabnya, tinggal lihat aja spanduk – spanduknya di sudut jalan, hadeuuuhh.

Kalau sekarang ramenya itu memperebutkan kursi Cawapres, berarti Pilpres 2019 ini rasanya kayak Pilwapres dong, weleeeh weleeeh. Tapi pasti ada sebabnya kenapa dua tokoh ini saling ngotot, apakah keduanya dikasih angin harapan sama Jokowi?

Hmmm, kayaknya sih iya. Buktinya keduanya sering diajak Jokowi ke sana kemari, padahal ga ada urusannya sama mereka berdua. Hmmm, di sini nih kayaknya rasa percaya diri bahkan kepedean malah muncul.

Kalau kata penyair Irlandia, James Stephens, dua orang ini punya ambisi besar, tapi harus sadar dong, ambisi itu harus diiringi pengetahuan yang cukup, ya setidaknya ada pengetahuan tentang gimana konsep Indonesia yang jelas, jangan cuma masang spanduk doang.

Atau kalau susah bikin konsep, Romi dan Cak Imin coba cari tahu dulu deh perolehan suara PPP dan PKB emang berapa dan kira – kira layak ga dituker sama tiket Cawapres?

Supaya memberikan pengetahuan buat masyarakat, dua orang yang lagi berebut itu sebenernya punya modal suara berapa sih, Weleeeh weleeeh. (Z19)

Exit mobile version