“Seorang politisi adalah manusia yang hanya duduk dan berpikir, terbanyak hanya duduk.” ~Woodrow Wilson
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]atanya kesiapan Asian Games 2018 telah mencapai 100%, kok masih ribut soal kebersihan Kali Item? Gimana sih ah? Gemessshhh eike dibuatnya.
Lagian nih ya, masalah kali item kan udah dibahas dari beberapa bulan lalu. Waktu itu Sandiaga memperkenalkan alat PAL-Andrich Tech System dari PT MJH yang katanya bisa mengubah air tinja jadi air minum. Katanya hasil uji cobanya sudah oke. Terus sekarang alatnya ke mana ya? Sudah sempat dipakai belum sih?
Waktu itu bilangnya pembersihan bisa dilakukan bulan Juli dan targetnya bisa selesai selama sebulan. Tapi ini sudah mau akhir bulan, kalinya masih item aja. Malah yang lebih mengejutkan, beberapa hari lalu Gubernur Anies Baswedan memerintahkah untuk menutup Kali Item dengan kain jaring hitam berbahan nilon atau waring.
Wah, kayaknya bukan cuma bau busuk Kali Item yang tercium, tapi juga bau-bau keputusasaan. Kamu nyium juga nggak sih gaes?
Menurut Anies, waring berfungsi untuk menutupi warna kali yang kurang indah. Jadi nggak malu-malu amat sama para atlet yang bakal menginap di Wisma Atlet Kemayoran selama Asian Games 2018. Selain itu, menurutnya, waring bisa mengurangi pencahayaan, sehingga mengurangi evaporasi, harapannya tidak tercium bau. Terus kenyataannya?
Sayangnya, bau busuk dari Kali Item masih tercium gaess. Ya, Anies memang bilang kalo baunya lebih mending. Tapi tetep aja kan bau? Malah menurut penuturan warga, kali itu baunya bukan cuma bau got, tapi sudah mirip bau jamban.
Omagaaa, itu kali kan deket banget sama tempat makan para atlet, nggak kebayang sih gimana rasanya makan sambil mencium aroma tak sedap macam itu.
Menurut Anies, masalah Kali Item sudah menahun, jadi sulit untuk ditanggulangi secara cepat. Sedangkan Asian Games akan berlangsung kurang dari sebulan lagi. Nah, begimana?
Moon maap nih… Bapak kan sudah menjabat gubernur udah sekitar 10 bulan ya. Pengumuman Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games juga bukan baru beberapa bulan lalu, tapi udah dari 20 September 2014. Jadi dari kemarin ke mana aja? Sibuk bikin rumah DP 0% ya Pak? Eh kok rumah sih, apartemen maksudnya. Hehe.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengaku telah memasang aerator dan teknologi nano bubble untuk penjernihan sungai. Hanya saja hasilnya belum maksimal, karena volume air kali dengan jumlah nano bubble tidak seimbang.
Lho kalo masalahnya karena jumlah nano bubblenya kurang, kenapa nggak ditambahin lagi? Tuh, kan suka lucu alasannya. (E36)