“Praktiknya yang saya tahu money is power, bukan akhlak, bukan kepribadian, bukan attitude, bukan juga ilmu pengetahuan. Above all, money is power.” – Surya Paloh
PinterPolitik.com
Ketua Umum Nasdem Surya Paloh diundang jadi pembicara kuliah umum di Kampus Universitas Indonesia beberapa waktu lalu loh.
Dalam kuliah tersebut, dia menyebut bahwa Indonesia itu sudah tidak Pancasila lagi, tepatnya Indonesia sudah menjadi negara kapitalis yang liberalis.
Waduuh. Udah cocok nih kayaknya Surya Paloh bawa Nasdem untuk jadi oposisi. Soalnya kan beberapa hari lalu sempet ada wacana kalau Nasdem mau jadi oposisi. Ini katanya loh ya. Upss.
Menurut Surya Paloh, kompetisi politik di Indonesia, seperti Pilkada dan Pilpres tuh sudah didominasi oleh orang-orang yang punya banyak uang. Katanya sih uang itu adalah kekuasaan tertinggi di dalam berkompetisi politik.
Hayoo. Main tebak-tebakan yuk. Ini Surya Paloh lagi singgung siapa yak? Kalau aing sih mikirnya lagi sindir Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Apalagi kalau lihat hartanya Prabowo dan isu rekonsiliasi alias bagi-bagi kursi belakangan ini. Upss.
Eitts. Tapi Pak Surya Paloh juga salah satu politisi yang masuk kategori punya banyak uang itu kan? Hehehe.
Soalnya, jari tangan aing aja nggak cukup loh buat menghitung bisnis yang dipunya sama Pak Surya Paloh ini.
Terus di tahun 2018 lalu, Surya Paloh ini termasuk ke dalam katagori orang paling kaya nomor 77 loh gengs di Indonesia. Ini bukan aing yang itung loh ya, tapi data ini diambil dari Globe Asia.
Nah, makanya kader-kader Nasdem bisa menduduki posisi-posisi strategis di kabinet Jokowi jilid I. Ada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo.
Ketiga posisi ini kan sangat strategis dalam konteks politik, bisnis, dan hukum juga kan.
Makanya kalau kader-kader Nasdem bisa sampai duduk di posisi tersebut, kemungkinan kejadian ini menandakan kalau Surya Paloh juga punya power atau Nasdem hanya lagi hoki aja waktu itu. Hehehe.
Wah-wah. Apa Pak Surya Paloh lagi curhat dan mengungkapkan uneg-uneg nih sebenarnya, Pak? Nggak lagi sakit hati sama pihak tertentu kan? Upppss. Hehehe.
Ada peribahasa yang bilang: “Cium tapak tangan, berbau atau tidak”, sebelum mengkritik harusnya introspeksi diri dulu kali ya. Uppps. (R50)
► Ingin video menarik lainnya? Klik di: http://bit.ly/PinterPolitik